TEMPO.CO, Jakarta - Karolina Pliskova dan Petra Kvitova menuju jalan pertarungan final sesama petenis tunggal putri Republik Cek pada Grand Slam Australian Open 2019 di kawasan lapangan tenis permukaan keras Melbourne Park pada Sabtu mendatang, 26 Januari.
Sebelum Pliskova menghentikan keperkasaan petenis Amerika Serikat, Serena Williams, 37 tahun, pada perempat final di Rod Laver Arena, hari ini, Rabu 23 Januari 2018, unggulan kedelapan, Kvitova, lebih dulu lolos ke delapan besar.
Baca: 4 Fakta Menarik Pliskova, Penghancur Serena di Australian Open
Pada pertarungan di Rod Laver Arena, Selasa, petenis kidal, Kvitova, menamatkan harapan tuan rumah, Ashleigh Barty, penjegal Maria Sharapova, 6-1, 6-4.
Petenis Republik Cek berusia 28 tahun ini selanjutnya akan menghadapi petenis Amerika Serikat yang tak diunggulkan, Danielle Rose Collins, pada semifinal, Kamis 24 Januari 2019.
Pada hari yang sama, Pliskova, 26, akan menghadapi juara bertahan Grand Slam Amerika Serikat asal Jepang keturunan Haiti, Naomi Osaka.
Petenis Republik Cek, Karolina Pliskova. REUTERS/Edgar Su
Kemunculan Kvitova dan Pliskova ini mengembalikan kejayaan para petenis Republik Cek. Mereka pernah sangat mendominasi pada kejuaraan dunia tenis beregu putri, yaitu Piala Federasi.
Ketika Petra Kvitova tampil pada final Wimbledon 2014 dan memenangi seri Grand Slam lapangan rumput, hadir para legenda tenis dari negara Eropa Timur itu, mantan pemain nomor satu dunia Martina Navratilova.
Baca: Naomi Osaka Lolos ke Semifinal Australian Open
Sebelum menjadi warga negara Amerika Serikat, Navratilova adalah petenis kidal –sama seperti Kvitova- yang paling ditakuti di ajang dunia ketika masih bertanding atas nama Cekoslovakia.
Di final Wimbledon 2014 itu juga hadir petenis legendaris Republik Cek lainnya, Jana Novotna, mantan pemain putri nomor dua dunia dan juara Wimbledon 1998 yang terkenal dengan permainan servis dan voli. Sedangkan di bagian putra ada Ivan Lendl, pemain nomor satu dunia periode 1980 dan awal 1990-an.