TEMPO.CO, Jakarta - Anthony Ginting berupaya melupakan gelar juara yang diraih pada Indonesia Masters 2018. Pebulu tangkis tunggal putra itu mengatakan situasi turnamen kali ini berbeda dengan sebelumnya.
Pilihan sikap seperti itu bukan berarti Anthony berada dalam tekanan. Pemain berusia 22 tahun itu menilai tidak mudah bagi seorang atlet mempertahankan gelar juara dalam sebuah turnamen. "Tidak ada tekanan. Saya tidak mikir juara. 2018 juara, 2019 beda lagi," ucapnya di Istora Senayan, Jakarta, Rabu, 23 Januari 2019.
Pada Indonesia Masters 2018 tim Merah Putih sukses merebut dua gelar juara. Trofi datang dari tunggal putra Anthony Ginting dan pasangan ganda putra Kevin Sanjaya/Marcus Gideon. Tahun ini Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia berharap bisa mempertahankan gelar. Selain itu, gelar juara juga berpeluang diraih di nomor ganda putri.
Anthony menambahkan para pemain yang meramaikan Indonesia Masters 2019 jauh lebih lengkap dibandingkan tahun lalu. Ketatnya persaingan membuat dia memilih untuk tampil santai dan fokus per pertandingan. "Berat tapi bukan berarti tidak bisa," kata dia.
Di babak pertama, Anthony berhasil menyingkirkan Parupalli Kashyap dengan skor 21-12 dan 21-16. Anthony mengalahkan Kashyap untuk kedua kalinya dalam sepekan terakhir. Keduanya sempat bentrok di Malaysia Masters pada pekan lalu. Di babak 16 besar, ia berpeluang bertemu dengan wakil Cina, Lin Dan atau Zhao Junpeng. "Untuk laga besok persiapan buat recovery," ucapnya.
ADITYA BUDIMAN