TEMPO.CO, Jakarta - Final turnamen tenis Australian Open akan mempertemukan Naomi Osaka, asal Jepang, dan Petra Kvitova, andalan Republik Cek. Laga puncak turnamen grand slam ini akan berlangsung di Melbourna Park, Sabtu, 26 Januari 2019.
Jiri Vanek, pelatih petenis Petra Kvitova, mengatakan bahwa anak asuhnya perlu ketenangan diri untuk menemukan "naluri pembunuhnya" di final nanti.
Kvitova mengalami kegelisahan setelah mengalami penyerangan oleh pencuri di rumahnya pada tahun 2016 dan akan berjuang untuk mengalami masalahnya itu sendirian di ruangan. Ia absen dari turnamen 2017 karena memulihkan luka tusuk di tangannya dan kalah di Melbourne Park setelah kalah pada putaran pertama tahun lalu.
Tetapi petenis berusia 28 tahun itu sekarang tinggal satu langkah lagi untuk meraih mahkota juara setelah mengalahkan Danielle Collins 7-6(2) dan 6-0 sebelum mencapai final pertamanya di Melbourne Park tahun ini.
Kvitova tampaknya selalu tersenyum di luar lapangan, berbeda dengan keseriusan yang selalu ia tampilkan dalam pertandingan.
"Dia selalu tersenyum. Maksudku, di dalam tim kami selalu mencoba untuk tersenyum dimana pun. Kami membuat banyak hal lucu di lapangan dan dia menyukainya,' kata Vanek, mantan petenis tunggal profesional.
Menurut Vanek, Kvitova dulu terlalu mempedulikan pendapat orang lain sejak insiden 2016, tetapi fokusnya sekarang kembali pada dirinya dan tenisnya lagi.
"Kami hanya mencoba untuk menempatkan (kembali) ke fokusnya. Kemudian dia menemukan naluri pembunuhnya," pungkas Vanek menambahkan.
Sementara itu, Kvitova mengatakan sempat ada rasa tidak percaya diri yang muncul, terutama saat dia kalah pada putaran pertama Australia Terbuka 2018 yang menjadi salah satu situasi terburuk yang pernah ia alami.
"Saya pikir salah satu yang terburuk ada di tahun lalu, ketika saya kalah dari Petkovic di putaran pertama turnamen ini, yang saya rasakan sangat mengerikan. Tentu saja kalah di Wimbledon juga sangat menyakitkan," tutur Kvitova.
Naomi Osaka. REUTERS/Lucy Nicholson
Lawan Kvitova, Naomi Osaka, dalam kondisi bugar dan siap tempur. Hal itu disampaikan pelatihnya, Sascha Bajin.
Osaka akan mengejar pertaruhan gelar Grand Slam keduanya secara beruntun melawan dua kali juara Wimbledon Kvitova pada hari Sabtu, setelah mengklaim gelar perdananya di New York tahun lalu dengan mengalahkan Serena Williams.
Melansir Reuters, Bajin ingin Osaka untuk menguasai pertandingan melawan petenis kidal Kvitova, dengan cara yang sama saat ia menghadapi Karolina Pliskova di semifinal.
"Yang saya inginkan dia beraksi seperti saat melawan Pliskova. (Kvitova) juga merupakan pemukul server besar, bedanya dia kidal. Gunakan pemikiran yang sama," kata pelatih Jerman itu kepada wartawan di Melbourne Park, Jumat.
Menurut Bajin baik Kvitova dan Pliskova sangat berbahaya pada pukulan-pukulan awal, tapi ia optimistis sejalan dengan pertandingan, Naomi dengan kondisi pikiran dan fisiknya yang baik bisa mengatasi masalah itu.
Bajin sangat terkesan melihat bagaimana Naomi Osaka yang merupakan petenis unggulan peringkat keempat itu memulai kembali latihan untuk musim baru setelah istirahat singkat.
"Kau tahu, kami mengalami musim yang luar biasa hebat tahun lalu, tetapi setelah istirahat hanya dua minggu, dia kembali dan muncul dan benar-benar bekerja keras. Dia pekerja keras, dan itulah sebabnya dia ada di sini," kata Bajin.