TEMPO.CO, Jakarta - Tim voli putri Jakarta BNI 46 berhasil mengalahkan Jakarta Elektrik PLN dengan skor 3-0 (25-14, 25-14, 25-9) dalam laga Proliga 2019 seri ketiga putaran kedua yang digelar di GOR Sritex Arena, Solo, Jumat. Kemenangan ini membuka peluang BNI 46 untuk menjadi juara putaran kedua, bersaing dengan PGN Popsivo Polwan.
Jakarta BNI 46 memulai laga dengan cukup percaya diri sebagai tuan rumah dan dari awal mendominasi permainan hingga menutup mudah 25-14. Sedangkan Jakarta Elektrik PLN sendiri memang sudah dipastikan tidak lolos ke final four, mencoba bangkit dengan memimpin 2-0, tapi Tri Retno Mutiara dkk mengembalikan keadaan menjadi 15-11 dan mampu mengamankan set kedua 25-14.
Baca: Proliga Seri 3 Putaran 2: Putra Pertamina Bangkit, Tekuk Samator
Tanpa kekuatan penuh, dengan ditinggal pulangnya pemain asing asal Thailand, M. Jutarat, Jakarta Elektrik PLN masih mencoba mengejar poin, walaupun sulit hal itu sulit. Sehingga mereka pun kembali takluk dengan skor 25-9.
Pelatih Jakarta BNI 46 Risco Herlambang menilai anak asuhnya bermain lepas dan cukup percaya diri. “Memang lawan hari ini lebih ringan, bukan berarti menganggap enteng, tapi kan memang pemain asingnya juga tidak ada. Dan kita juga memang sudah masuk final four, jadi kita lebih berfikir bagaimana mempersiapkan diri untuk di empat besar,” ujar dia seperti dikutip rilis panitia.
Baca: Proliga Seri 3 Putaran 2: Popsivo Polwan Tekuk BJB PakuanRisco menambahkan, “Kita tidak mengejar juara putaran, untuk lawan Pertamina Energi memang kita waktu di Jogja berhasil menang. Tapi bukan berarti itu menjadi ukuran ya di Jogja, tapi disini kan beda lagi, jadi kita coba sajalah.”
Sementara itu Pelatih Jakarta Elektrik PLN, Octavian, mengatakan walaupun gagal melaju ke final four, kompetisi tahun ini dinilai cukup untuk memberi pengalaman kepada para pemain muda untuk beberapa tahun lagi.
“Kalau kita lihat evaluasi sendiri sih, kita memang pemain junior semua. Tapi memang harapan kita itu sebenarnya di pemain asing, tapi memang mungkin kemarin kurang beruntung saja kita dapat pemain tidak bagus. Harapan kedepan ini untuk anak-anak junior sendiri bisa bertahan ya, untuk dua tahun lagi pasti bisa baguslah, terutama Ratri kalau diperbaiki lagi pasti sudah siap mengantikan seniornya,” ujar dia.
Pemain BNI 46, Ratri Wulandari sendiri mengatakan bahwa di Proliga 2019 ini ia baru menjadi starter, meski begitu ia selalu dipercaya oleh pelatih untuk menunjukkan kemampuannya. Dan ia pun mengakui jika memang banyak yang ia pelajari dari para senior dan pelatih asing Tien Mei.
“Tahun ini kan saya baru masuk starter, jadi memang tegang karena merasa harus bikin poin, walaupun dari pelatih tidak ada beban karena masih kecil. Pelajaran yang aku dapet Proliga tahun ini bisa berlatih dengan pelatih asing dan itu bener-bener beda, karena kita berlatih keras. Tapi yang harus saya perbaiki sendiri lebih ke mental, karena belum bisa mengatur di emosi,” kata dia.