TEMPO.CO, Jakarta - Pasangan ganda campuran Indonesia Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir berhasil memastikan tiket final Indonesia Masters 2019. Di babak semifinal, Owi/Butet menaklukkan rival mereka asal Malaysia Chan Peng Soon/Goh Liu Ying, dengan skor 22-20 dan 21-11, Sabtu, 26 Januari 2019.
Bagi Liliyana Natsir, ini merupakan pertandingan terakhir mereka melawan Chan/Goh, pasca keputusan dia untuk pensiun pasca turnamen ini. Chan/Goh memiliki hubungan rivalitas panjang selama karier mereka dengan Owi/Butet.
Pasca kemenangan Owi/Butet hari ini, baik Chan maupun Goh nampak menghampiri Liliyana di dalam lapangan. Chan bahkan sempat memeluk Liliyana dan membisikan sesuatu. "Saya mendoakan yang terbaik bagi dia di masa mendatang," kata Chan dalam konferensi pers.
Masa keemasan Chan dan Goh bersamaan dengan era Owi/Butet. Tercatat kedua pasangan telah bertemu sebanyak 12 kali. Wakil Indonesia mendominasi dengan kemenangan sebanyak 11 kali. Satu-satunya kemenangan Chan/Goh terjadi pada China Open 2012 silam.
Salah satu pertandingan paling dikenal saat final ganda campuran Olimpiade Rio pada 2016 silam. Saat itu, kemenangan Owi/Butet memastikan Indonesia meraih satu-satunya emas dari nomor bulu tangkis. Tahun lalu, Chan/Goh juga harus mengakui keunggulan andalan Indonesia itu di babak final Indonesia Open 2018.
Meski begitu, hal ini tak mempengaruhi pertemanan kedua pasangan di luar pertandingan. Saat berpapasan usai pertandingan, Goh bahkan sempat berkelakar dengan Owi/Butet. Saat itu Owi/Butet mengucapkan terima kasih pada pasangan Malaysia itu. "Kenapa kalian terima kasih, kalian kan yang menang terus," ujar Goh tertawa.
Goh mengatakan sepanjang karirnya, ia banyak belajar dari Butet. Sama halnya dengan Chan yang melihat Butet sebagai sosok yang jarang ditemui di nomor ganda campuran. "Dia pemimpin yang baik dan dia bisa membawa partner-nya. Sayang sekali dia pensiun," kata Chan.
Tak seperti Butet, Chan/Goh masih akan melanjutkan karier bulu tangkis mereka. Akhir tahun lalu mereka memutuskan keluar dari latihan bersama di Federasi Bulu Tangkis Malaysia dan menjadi pemain independen. Namun hal ini tak menghalangi pasangan peringkat enam dunia itu untuk berprestasi. Meski tanpa pelatih, mereka berhasil menyabet gelar juara Thailand Masters 2019.
EGI ADYATAMA