TEMPO.CO, Jakarta - Tim putra Jakarta Pertamina Energi berhasil mengalahkan Jakarta Garuda dengan skor 3-0 pada pertandingan bola voli seri ketiga putaran kedua Proliga 2019 di GOR Sritex Arena Solo, Minggu.
Tim putra Pertamina Energi yang diperkuat dua pemain asingnya, yakni Aleksandar Minic dan Vugar Bayramov, menghadapi Garuda bermain cukup santai, karena pertandingan tidak mempengaruhi timnya yang sudah lolos ke empat besar Proliga 2019.
Doni Haryono dan kawan-kawan melawan Garuda, pada set pertama mendapatkan perlawan cukup ketata, meski akhirnya Pertamina mampu menyelesaikan dengan 25-17.
Pertamina memasuki set kedua sempat meninggalkan dalam pengumpulan poin atas Garuda. Pertamina yang bermain konsisten akhirnya mampu mengambil set kedua dengan 25-20, sehingga memperbesar keunggulan menjadi 2-0.
Pertamina memasuki set ketiga atau penentu bermain seru melawan Garuda. Garuda yang mayoritas diperkuat pemain muda atau junior bermain penuh semangat untuk bisa mengalahkan Pertamina. Garuda melalui serangan smes-smes tajam yang dilakukan, Sim Jian Qin, asal Malaysia dan Dandi Akbar, banyak mengumpulkan poin. Bahkan, Pertamina sempat tertinggal dalam pengumpulan poin, yakni 18-20.
Pertamina yang diperkuat pemain berpengalaman akhirnya mampu mengejar hingga menyamakan 22-22. Selanjutnya terjadi deuce 26-26, dan Pertamina akhirnya mampu menyelesaikan set ketiga dengan skor 28-26, sehingga kedudukan menjadi 3-0.
Pelatih tim putra Jakarta Pertamina Energi Putut Marhaento mengatakan, timnya melawan Garuda terlihat terlalu emosi sehingga sering melakukan kesalahan sendiri, terutama pada set ketiga sempat ketinggalan angka.
Selain itu seorang pemain asingnya, Vugar Bayramov, terlihat bermain kurang konsentrasi dan setengah hati sehingga dia sering salah sendiri.
"Kami sudah lolos ke empat besar Proliga. Kami akan melakukan evaluasi untuk persiapan empat besar yang digelar di Kediri dan Malang," kata Putut.
Pelatih Jakarta Garuda Eko Waluyo mengatakan, dirinya bangga dengan permainan timnya saat menghadapi Pertamina. Mereka mayoritas pemain muda yang masih banyak membutuhkan pengalaman bermain dengan pemain asing dan tim yang kuat.
"Kami bangga dengan permainan anak-anak yang lebih percaya diri untuk tampil bagus. Mereka mempunyai semangat tinggi," kata Eko.