Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Malaysia Batal Gelar Kejuaraan Dunia Para Renang, Ini Kerugiannya

Reporter

Editor

Ariandono

image-gnews
Atlet renang Indonesia Zaki Zulkarnain berselebrasi setelah menyelesaikan pertandingan babak final nomor 100 meter renang gaya dada putra SB8 Asian Para Games 2018 di Aquatic Center, Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa, 9 Oktober 2018. Dua perenang Indonesia berhasil menyumbangkan medali perak dan perunggu dalam pertandingan ini. TEMPO/M Taufan Rengganis
Atlet renang Indonesia Zaki Zulkarnain berselebrasi setelah menyelesaikan pertandingan babak final nomor 100 meter renang gaya dada putra SB8 Asian Para Games 2018 di Aquatic Center, Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa, 9 Oktober 2018. Dua perenang Indonesia berhasil menyumbangkan medali perak dan perunggu dalam pertandingan ini. TEMPO/M Taufan Rengganis
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Negara bagian Sarawak, Malaysia akan kehilangan pendapatan sekitar US$ 1,65 juta (Rp 23,1 miliar) setelah Malaysia dicoret sebagai tuan rumah Kejuaraan Dunia Para Renang 2019 pada Minggu lalu.

Menurut John Teo, sekretaris jendral Asosiasi Hotel Malaysia cabang Sarawak, dengan perkiraan 600 atlet sebelumnya direncanakan datang, industri hotel dipastikan akan menanggung rugi akibat keputusan tersebut.

Malaysia yang tidak mempunyai hubungan diplomatik dengan Israel, tidak mengizinkan atlet dari negara itu memasuki Malaysia. Akibatnya, Komite Paralimpik Internasional (IPC) mengambil tindakan dengan mencoret Malaysia sebagai tuan rumah kejuaraan yang direncanakan digelar di Kuching dari 29 Juli sampai 4 Agustus 2019.

"Para atlet dan pelatih akan tinggal selama dua minggu, meski kejuaraan berlangsung selama satu minggu. Hotel tidak akan bisa memenuhi okupansi dalam waktu tersebut setelah kejuaraan dibatalkan," kata Teo.

Negara bagian Sarawak yang berada di Pulau Kalimantan tersebut sudah mempersiapkan diri selama dua tahun untuk menjadi tuan rumah event yang khusus bagi kelompok disabilitas itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Agen perjalanan, restoran, maskapai penerbagan, perusahaan transportasi, pusat perbelanjaan adalah pihak paling terdampak akibat pembatalan tersebut. Agen perjalanan sudah mengurus tiket pesawat dan transportasi bagi para peserta.

"Bahkan beberapa agen perjalanan sudah membeli kendaraan baru dan kerugian tersebut belum termasuk," katanya.

Sementara itu Abdul Karim Rahman, Menteri Negara Bagian Sarawak untuk Urusan Pariwisata, Seni, Budaya, Pemuda dan Olahraga mengakui bahwa banyak masyarakat yang berharap terjadinya "titik balik" dengan penyelenggaraan kejuaraan tersebut, tapi negara bagian tidak mempunyai wewenang untuk mengeluarkan visa.

"Kami tidak bisa berbuat apa-apa, kecuali pemerintah pusat mengubah kebijakan," katanya menyikapi pembatalan Malaysia sebagai tuan rumah Kejuaraan Dunia Para Renang 2019.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ditemukan Kuburan Massal di Khan Younis Gaza, Afrika Selatan Serukan Investigasi

2 jam lalu

Petugas menguburkan warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel, setelah jenazah mereka dibebaskan oleh Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di kuburan massal di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 30 Januari 2024. REUTERS/Mohammed Salem
Ditemukan Kuburan Massal di Khan Younis Gaza, Afrika Selatan Serukan Investigasi

Afrika Selatan menyerukan pada komunitas internasional agar dilakukan investigasi yang menyeluruh terkait temuan kuburan massal di Gaza


Akui Kecanggihan Teknologi Siber Israel, Konsultan Keamanan Spentera: Risetnya Luar Biasa

3 jam lalu

Direktur Cyber Intelligence PT Spentera, Royke Tobing (paling kiri), saat diskusi bertajuk Ancaman Operasi Intelijen Siber Atas Indonesia, di Jakarta,  Kamis, 25 April 2024. TEMPO/Alif Ilham Fajriadi
Akui Kecanggihan Teknologi Siber Israel, Konsultan Keamanan Spentera: Risetnya Luar Biasa

Mayoritas penyedia layanan software dan infrastruktur teknologi dipastikan memiliki afiliasi ke Israel.


Saat Iran Serang Israel, Begini Pertempuran yang Terjadi di Udara dan Antariksa

4 jam lalu

Sistem anti-rudal beroperasi setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, seperti yang terlihat dari Ashkelon, Israel 14 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Saat Iran Serang Israel, Begini Pertempuran yang Terjadi di Udara dan Antariksa

Jet tempur AS, Prancis, Inggris,dan Yordania ikut turun laga pada malam Iran menyerang Israel secara langsung dan keras.


Kementerian Pertahanan Isreal Dikabarkan Bersiap Menyerang Rafah

5 jam lalu

Asap mengepul setelah serangan Israel, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 22 April 2024. REUTERS/Mahdy Zourob
Kementerian Pertahanan Isreal Dikabarkan Bersiap Menyerang Rafah

Kementerian Pertahanan Israel membeli 40 ribu tenda sebagai bagian dari upaya mengevakuasi pengungsi Gaza di Rafah


Fakta-fakta Penemuan Kuburan Massal 300 Mayat di Rumah Sakit di Gaza

7 jam lalu

Petugas menguburkan warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel, setelah jenazah mereka dibebaskan oleh Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di kuburan massal di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 30 Januari 2024. Lusinan warga Palestina yang tidak diketahui identitasnya dimakamkan di pemakaman massal di Gaza setelah pemerintah Israel menyerahkan jenazah yang mereka simpan di Israel. REUTERS/Mohammed Salem
Fakta-fakta Penemuan Kuburan Massal 300 Mayat di Rumah Sakit di Gaza

300 mayat ditemukan dalam kondisi terikat di rumah sakit di Gaza. Di antara mayat itu adalah wanita dan anak-anak.


KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

9 jam lalu

Kapal kecil nelayan Natuna saat melaut di pesisir Pulau Ranai. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

KJRI mengatakan, APPM mengatakan 3 kapal nelayan Natuna ditangkap karena melaut di dalam perairan Malaysia sejauh 13 batu dari batas perairan.


Hamas Rilis Video Sandera Amerika Masih Hidup

11 jam lalu

Tslil Ben Baruch, 36, memegang plakat ketika para demonstran menghadiri protes 24 jam, menyerukan pembebasan sandera Israel di Gaza dan menandai 100 hari sejak serangan 7 Oktober oleh kelompok Islam Palestina Hamas, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas.  di Tel Aviv, Israel, 14 Januari 2024. REUTERS/Alexandre Meneghini
Hamas Rilis Video Sandera Amerika Masih Hidup

Hamas merilis kondisi terkini sandera asal Amerika Serikat yang dalam keadaan sehat.


Sempat Diboikot terkait Israel, Unilever Indonesia Sebut Kinerja Perusahaan Membaik

12 jam lalu

Benjie Yap. Foto: Linkedin
Sempat Diboikot terkait Israel, Unilever Indonesia Sebut Kinerja Perusahaan Membaik

Presiden Direktur Unilever Indonesia, Benjie Yap menyatakan kinerja perusahaan tersebut saat ini membaik. Sempat diterpa boikot, diduga terkait Israel


Tolak Proyek Cloud untuk Israel, 50 Karyawan Google Akhirnya Dipecat

13 jam lalu

Kantor pusat Google di Mountain View, California, Amerika Serikat. (theverge.com)
Tolak Proyek Cloud untuk Israel, 50 Karyawan Google Akhirnya Dipecat

Google menjalin kerja sama dengan Israel lewat kontrak Project Nimbus untuk layanan komputasi awan atau cloud senilai hampir Rp 20 triliun.


Ini Penyebab WNI Berobat ke Luar Negeri, yang Dikeluhkan Jokowi Sedot Devisa Rp180 T

15 jam lalu

Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Senin, 22 April 2024. Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi meninjau langsung fasilitas dan alat-alat kesehatan yang ada di RSUD tersebut. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Ini Penyebab WNI Berobat ke Luar Negeri, yang Dikeluhkan Jokowi Sedot Devisa Rp180 T

Presiden Jokowi menyoroti kebiasaan sejumlah WNI yang berobat ke luar negeri sehingga berpotensi menyedot devisa Rp 180 triliun, apa sebabnya?