TEMPO.CO, Jakarta - Rencana unifikasi gelar juara tinju dunia kelas berat tak juga menemui titik terang. Duel paling dinantikan itu bahkan terancam tak terwujud tahun ini.
Anthony Joshua, petinju asal Inggris, saat ini memegang juara kelas berat versi WBA, IBF, WBO, dan IBO. Sedangkan satu versi juara lainnya, yakni WBC, dipegang Deontay Wilder, asal Amerika.
Baca: Ini Rencana Manny Pacquiao Jika Batal Lawan Floyd Mayweather Jr
Nah, upaya mempertemukan kedua petinju sejak awal tahun lalu tak juga berbuah hasil. Perbedaan keinginan soal pembagian bayaran dan tempat bertanding terus menjadi ganjalan dalam negosiasi yang dilakukan.
Joshua dijadwalkan akan bertanding di Wembley Stadium, London, April tahun ini. Banyak yang berharap lawannya adalah Wilder. Namun, sejauh ini negosiasi tak juga menemukan titik temu.
Baca: Tinju Dunia: Usai Kalah TKO, Tommasone Melamar Kekasihnya di Ring
Dalam perkembangan terbaru, muncul kabar bahwa Wilder kemungkinan besar akan melakukan rematch dengan Tuson Fury Mei mendatang, di New York. Negosiasi untuk duel nanti, menurut Daily Mail, nyaris gol.
Keduanya sudah bertarung pada 1 Desember lalu. Saat itu Wilder mampu mempertahankan gelar juaranya lewat kemenangan angka.
Kini, menurut Daily Mail, kubu Wilder dan Fury sudah mendekati tahap akhir negosiasi tarung ulang. Pertarungan Mei nanti akan menjadi yang kedua dari tiga seri yang akan disertakan dalam kontrak. Artinya, bila Wilder kalah dalam laga kedua nanti, ia berhak untuk berusaha merebutnya kembali dalam duel ketiga.
Baca: Tinju Dunia: Kembali Juara, Kovalev Targetkan Unifikasi Gelar
Kesempatan tersebut, bila benar-benar terwujud, akan membuat unifikasi gelar juara kelas berat kian jauh dari kenyataan. Duel Joshua vs Wilder kemungkinan baru akan terjadi pada 2020 atau bahkan 2021.
Joshua sendiri kemungkinan akan melawan Jarrell Miller bila duel tinju dunia melawan Wilder tak bisa tewujud April nanti.
DAILY MAIL | THE SUN