TEMPO.CO, Jakarta - Menyambut Special Olympics World Games 2019 di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, pada 8-22 Maret 2019, Kontingen Special Olympics Indonesia melakukan Pemusatan Latihan Nasional (PELATNAS) di Rawamangun, Jakarta Timur, terhitung pada 4 Februari-7 Maret 2019.
Atlet-atlet yang masuk dalam kontingen Special Olympics Indonesia (SOIna) dipilih berdasarkan hasil seleksi dari perhelatan Pekan Olahraga Nasional Ke-8 Special Olympics Indonesia tahun 2018 (PORNAS VIII SOIna 2018). PORNAS VIII SOIna 2018 merupakan kompetisi olahraga tingkat nasional untuk mengukur hasil pelatihan sepanjang tahun di provinsi masing-masing, sekaligus menjadi ajang seleksi bagi para atlet untuk mengikuti olimpiade tingkat dunia yaitu Special Olympics World Games.
Pelatnas SOWG Abu Dhabi 2019 diikuti oleh 54 atlet, 14 partner unified, 20 pelatih, 5 additional staff, 1 ketua kontingen, 2 wakil ketua kontingen, dan 1 tenaga medis.
Selama pelatnas, pelatihan tiap cabang olahraga akan diselenggarakan di beberapa tempat, yaitu Kolam Renang Bojana Tirta (cabor renang), Jaya Ancol Bowling Center (cabor boling), Lapangan Sepak Bola Duren Sawit (cabor sepak bola), Area GOR Rawamangun dan Kampus B Universitas Negeri Jakarta (cabor tenis meja, bulutangkis, atletik, bocce, futsal putra dan putri, bola tangan, bola voli, dan bola basket).
Mustara Musa selaku Wakil Ketua BIdang Teknis Kontingen SOIna SOWG 2019 menyatakan bahwa tujuan pelatnas adalah sebagai program lanjutan dari pelatihan desentralisasi yang dilaksanakan di daerah masing-masing atlet.
“Pemusatan pelatihan ini dalam rangka mempersiapkan atlet untuk ambil bagian di SOWG di Abu Dhabi makanya dibentuklah kontingen ini yang merupakan hasil seleksi dari PORNAS VIII SOIna 2018 di Riau. Hasil seleksi ini berdasarkan kuota yang diberikan oleh Special Olympics Internasional. Sesuai dengan keputusan dari PP SOIna, kami akan akan melaksanakan pelatnas selama 1 bulan sebelum keberangkatan. Kami berharap program pelatnas selama satu bulan ini, yang didahului dengan program disentralisasi yaitu program pelatihan yang dilaksanakan di daerah masing-masing atlet bisa sinkron dan bisa berlanjut di pelatnas ini. Hasil ini akan menunjukan satu proses latihan secara matang agar membentuk kontingen yang bukan hanya siap secara fisik tapi juga siap secara mental dan spiritual” papar Mustara, pada Rabu 6 Februari 2019.
Mustara juga mengatakan, selain fokus pada pelatihan fisik para atlet, para pelatih yang bertugas di pelatnas juga dibekali keterampilan khusus, baik secara teknis maupun non teknis, karena atlet penyandang disabilitas intelektual membutuhkan perlakuan dengan metodologi dan pedekatan-pendekatan khusus.
“Kita tahu bahwa atlet SOIna adalah penyandang disabilitas intelektual. Maka dari itu diberikan satu treatment dengan metodologi yang berbeda dengan pendekatan-pendekatan khusus yang tidak bisa disamaratakan dengan atlet elit. Maka dari itu para pelatih dibekali satu keterampilan khusus, baik secara teknis maupun non teknis seperti mengajarkan kemandirian, cara bertingkah laku, dan sebagainya,” ujar Mustara lagi.
Pada bagian akhir, tak lupa Mustara meminta doa dan dukungan baik dari pemerintah maupun masyarakat Indonesia agar kontingen SOIna dapat memperoleh hasil terbaik di ajang kompetisi bergengsi tingkat dunia khusus penyandang disabilitas intelektual.
Special Olympics World Games adalah kompetisi olahraga tingkat dunia khusus penyandang disabilitas intelektual yang diselenggarakan tiap dua tahun sekali. Special Olympics World Games diselenggarakan dalam dua musim yaitu musim panas dan musim dingin.
Pada Maret 2019, SOIna akan mengikuti kompetisi olahraga musim panas yang diselenggarakan di Abu Dhabi pada tanggal 14-21 Maret 2019 dengan 11 cabang olahraga yang diikuti yaitu, renang, atletik, bocce, bola basket, sepak bola, bola tangan, bola voli, futsal, tenis meja, bowling, dan bulu tangkis.
Bersamaan dengan diadakan kompetisi ini, diselenggarakan pula pertemuan pemuda inklusi Special Olympics Internasional atau biasa disebut Global Youth Leadership Summit. Pada kesempatan ini, SOIna mengirimkan 2 tim yang berasal dari DI Yogyakarta dan Kalimantan Selatan.