TEMPO.CO, Jakarta - Finalis Australian Open 2019, Petra Kvitova, baru-baru ini memberikan kesaksian pada sidang pengadilan untuk seorang pria yang telah menusuknya di rumah kediaman bintang tenis putri ini di negaranya, Republik Cek.
Petra Kvitova yang bermain dengan pukulan tangan kiri mengalami kerusakan di tangan kirinya ketika ditusuk dan bergumul dengan pria penyusup di rumahnya itu pada 2016.
Bintang tenis putri Republik Cek ini kemudian harus menjalani operasi dan baru bisa kembali bertanding tenis lima bulan setelah serangan pria penyusup tersebut.
“Ada darah di mana-mana,” kata Kvitova menceritakan kejadian penusukan itu secara terpisah dan melalui video pada sidang pengadilan di Cek, Selasa lalu, 5 Februari 2019. Kvitova tak mau berada dalam satu ruangan bersama pria terdakwa berusia 33 tahun yang bernama Radim Zondra.
Adapun Radim Zondra terancam menerima hukuman penjara 33 tahun. Dalam insiden penusukan pada Desember 2016 itu, Kvitova menceritakan Zondra mengetuk pintu apartemennya dan mengatakan sebagai pekerja yang akan memperbaiki sistem air panas apartemennya.
“Ia meminta saya menyalakan tombol air panasnya dan pada saat itu ia menempelkan pisaunya ke leher saya. Saya berusaha merampas pisau itu dengan kedua tangan. Saya kena tusuk di tangan kiri. Saya berusaha melepaskan diri, terjerembab ke lantai, ada darah di mana-mana,” kata Kvitova.
Finalis Australian Open 2019 itu kemudian menceritakan menyuruh pria itu pergi setelah menerima uang, karena dirinya harus segera ke rumah sakit.
“Ia bertanya berapa uang yang saya punya. Saya bilang 10 ribu crown (US$ 440) dan ia bilang, oke. Saya berikan uangnya dan saya telepon ambulan dan polisi,” kata juara Wimbledon dua kali berusia 28 tahun ini.
“Sampai sekarang pergerakan saya tak bisa pulih 100 persen. Ada rasa nyeri di jari-jari tangan (kiri saya),” kata Kvitova pada kesempatan lain di luar saat sidang pengadilan tersebut.
“Tak ada yang mengira saya bisa kemudian kembali ke tenis papan atas dunia lagi,” Petra Kvitova. Karena itu, ia bisa bersyukur bisa menembus final Grand Slam lagi di Australian Open, Januari lalu, meski harus kalah melawan Naomi Osaka.
PEOPLE | SKY NEWS