La Nyalla Mattalitti
Cukup singkat La Nyalla Mattalitti memimpin PSSI, yakni periode 2015-2016. Namun jalan dia menuju kursi ketua umum amat terjal dan penuh akrobat. La Nyalla mendapat sorotan penuh ketika terpilih menjadi Ketua Pengurus Provinsi PSSI Jawa Timur periode 2011-2015. Di saat bersamaan ia juga merupakan Wakil Ketua KONI Jawa Timur.
La Nyalla Mattalitti. Dok.TEMPO/Dhemas Reviyanto Atmodjo
La Nyalla masuk dalam lingkaran utama PSSI dimulai pada 2011 ketika terpilih menjadi anggota Komite Eksekutif. Di era La Nyalla, federasi mengalami banyak goncangan, mulai dari dualisme hingga harus menerima pembekuan keanggotaan dari FIFA. La Nyalla menjadi salah satu sosok penting di tengah pusaran konflik internal PSSI. Sepak bola Indonesia pun mempunyai dua kompetisi, yakni Indonesia Super League dan Liga Primer Indonesia.
Baca: Netizen Terbelah Setelah Cak Imin Bilang Siap Jadi Ketua PSSI
Sebagai tandingan atas PSSI pimpinan Johar Arifin, La Nyalla sempat membentuk Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI). Jalan menuju kursi ketua umum tinggal selangkah lagi ketika pada Kongres Luar Biasa pada 2014 memutuskan ia mengisi posisi wakil ketua umum. Puncaknya, pada 2015 melalui Kongres Luar Biasa di Surabaya La Nyalla terpilih sebagai ketua umum.
Tak bertahan lama, pada 2016 pria asal Makassar itu ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan korupsi penggunaan dana hibah di Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Jawa Timur. Namun dalam proses peradilan majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi memutuskan dia bebas dari tuntutan jaksa.
Selanjutnya: Joko Driyono