TEMPO.CO, Jakarta - Isu doping mengemuka dalam promosi pertarungan tinju dunia kelas berat antara juara bertahan asal Inggris, Anthony Joshua melawan penantangnya asal Amerika, Jarrell Miller. Pertarungan mereka dijadwalkan digelar di New York pada 1 Juni 2019.
Miller lah yang pertama mengangkat isu doping tersebut dalam jumpa media yang digelar di New York pada Rabu 20 Februari. Menurut petinju yang juga kick boxer tersebut, Joshua memakai doping dalam kiprahnya di tinju profesional selepas menanggalkan kaos amatirnya.
Baca: Tinju Dunia: Joshua dan Miller Bertemu, Ada Dorongan, Saling Maki
“Anthony memakai doping untuk mengatrol berat badannya yang semula 99 kg menjadi 109 kg hanya dalam tempo kurang dari setahun. Saya sudah melakukan penelitian dan bertanya kepada ahli kebugaran, bahwa mustahil menggenjot bobot hingga 10 kg dalam waktu kurang dari setahun,” ujar Miller berceloteh soal doping yang dilakukan Joshua.
“Dia sengaja menghindari banyak tes seperti TEU tes untuk testosterone dan banyak lagi,” kata Miller.
Saat memenangi emas kelas berat Olimpiade London 2012, Joshua memiliki berat badan 95 kg. Dalam debut tinju profesional pada 5 Oktober 2013 melawan Emanuele Leo dari Italia, Joshua memiliki berat badan 104 kg.
Baca: Tinju Dunia: Lawan Miller di AS, Joshua Bisa Raih Rekor Bayaran
Pihak Joshua membantah bahwa petinju itu memakai doping dalam kiprah di tinju profesional. Joshua dikatakan sudah melakukan tes secara detail sesuai standard yang diberlakukan United Kingdon Anti-Doping (UKAD), World Anti-Doping Agency (WADA), bahkan Voluntary Anti-Doping Association (VADA) yang dikhususkan untuk olahraga olahraga beladiri profesional termasuk tinju.
Pertarungan tinju dunia kelas berat antara Anthony Joshua vs Jarrel Miller merupakan perebutan gelar versi WBA, IBF, WBO, dan IBO. Joshua saat ini berusia 29 tahun dengan rekor 22-0-0 (21 KO, sedangkan Miller berusia 30 tahun dengan rekor 23-0-1 (20 KO).
THE SUN | BOXREC