TEMPO.CO, Yogyakarta - Kompetisi bola voli Proliga 2019 memasuki babak akhir. Partai puncak akan berlangsung di GOR Among Rogo, Yogyakarta, 23 Februari 2019 untuk putri dan 24 Februari 2019 di bagian putra.
Juara bertahan putri, Jakarta Pertamina Energi akan ditantang Jakarta PGN Popsivo Polwan, Sabtu, 23 Februari 2019 pada jam 15.00 WIB. Lalu keesokannya, Minggu, 24 Februari 2019 di bagian putra, juara final four, Jakarta BNI 46 akan ditantang sang juara bertahan, Surabaya Bhayangkara Samator.
Baca: Jadwal Grand Final Proliga 2019: 23-24 Februari di Yogyakarta
Manajer tim putri Jakarta Pertamina Energi, Widi Triyoso mengakui kalau tim asuhan M. Ansori akan tetap mempertahankan gelar juara yang diraih tahun lalu. "Gelar juara tidak akan kita lepas ke tim lain. Kita akan berupaya mempertahankan gelar juara yang kita raih tahun lalu," ujar Widi Jumat 22 Februari 2019.
Pertamina sebelumnya menyapu bersih enam laga di final four dan menjadi juara dengan menempati posisi puncak klasemen final four.
Pertemuan Pertamina dan Popsivo pada musim kompetisi tahun ini skor 3-1. Pertamina unggul tiga kali atas Popsivo dari babak reguler dan final four. Sementara Popsivo hanya sekali mengungguli Pertamina yakni pada putaran pertama.
Baca: Grand Final Proliga: Putra Pertamina Masih Kecewa pada Wasit
Asisten manajer Jakarta PGN Popsivo Polwan, Alit SA mengatakan, meski pada dua laga di babak empat besar atau final four lalu, Amalia Fajrina dkk. selalu tumbang di tangan Pertamina, ditambah lagi pada putaran kedua, namun di grand final, Popsivo tak ingin kalah. "Anak-anak sudah siap untuk memenangkan final. Mereka akan bertarung hidup mati," ujar Alit.
Apalagi, tambah Alit, tim asuhan pelatih asal Thailand, Chamnan Dokmai ini sudah lama tak menikmati jadi juara. Terakhir, klub milik Polri ini menjadi kampiun pada musim 2012 dan 2013. "Kita bertekad tahun ini juara lagi," ujarnya.
Sementara itu, di bagian putra juga tak kalah serunya. Kedua finalis, Jakarta BNI 46 dan Surabaya Bhayangkara Samator, mencatat skor pertemuan pada musim ini 3-1 untuk BNI 46. Satu-satunya kemenangan Samator atas BNI 46 diraih pada putaran pertama. Selebihnya dimenangkan pasukan Samsul Jais.
"Secara hitungan matematis kita unggul dari Samator. Tapi pertandingan final itu tinggal soal mental. Bersyukur mental anak-anak BNI 46 sangat baik dan siap," ujar manajer Jakarta BNI 46, Loudry Maspaitella.
Masalah mental juga diungkapkan manajer Surabaya Bhayangkara Samator, Nanang Masbudi. "Kalau final, masalah mental yang berbicara. Meskipun kita sudah tiga kali kalah dari BNI 46 di babak regunal dan final four, di final ceritanya akan berbeda. Anak-anak Samator siap mempertahankan juara," tukas Nanang.
Selain mempertandingkan peringkat satu dan dua, grand final ini juga akan menggelar perebutan tiga dan empat. Sabtu (23 Februari2019) jam 13.00 akan berhadapan tim putri Jakarta BNI 46 dengan Bandung Bank bjb Pakuan, sedangkan Minggu (24 Februari 2019) jam 13.00 tim putra Palembang Bank SumselBabel akan menghadapi Jakarta Pertamina Energi.
Direktur Proliga, Hanny S. Surkatty, mengatakan grand final akan menjadi penutup musim kompetisi Proliga dengan baik. Karena, menurutnya, di partai final, baik putra maupun putri, terdapat tim juara musim lalu, yaitu Surabaya Bhayangkara Samator di putra dan Jakarta Pertamina Energi untuk putri. "Kita tunggu apakah si juara bertahan bisa mempertahankan gelar atau penantang yang bisa juara. Di sini menariknya," ungkap Hanny.
PRIBADI WICAKSONO