TEMPO.CO, Jakarta - Satgas Antimafia Bola terus melakukan pengembangan kasus dugaan suap atau pengaturan skor yang melibatkan klub di Liga Indonesia. Sejauh ini baru satu kasus yang ditangani oleh kepolisian, yakni dugaan pengaturan skor di laga Persibara Banjarnegara melawan PS Pasuruan di Liga 3 Indonesia.
Ketua Satgas Bola Brigadir Jenderal Polisi Hendro Pandowo mengatakan penyidik sempat masuk ke dugaan pengaturan skor saat laga final Piala AFF 2010 antara Indonesia melawan Malaysia. Namun hingga kini penyelidikannya belum berkembang.
Baca: Pemberantasan Mafia Bola, Jokowi: Agar Benar-Benar Bersih
"Sudah ke sana (laga final Piala AFF 2010), tapi (pemain) belum bisa memberi kesaksian yang pasti ke penyidik," kata Hendro saat ditemui Tempo di Mapolda Metro Jaya, Kamis, 21 Februari 2019.
Menurut Hendro sudah ada pemain tim nasional Indonesia yang dimintai keterangan, salah satunya ialah kiper Markus Horison, Maman Abdurahman, dan Hamka Hamzah.
Hendro menegaskan Satgas akan terus bekerja memproses siapa pun yang diduga terlibat dalam pengaturan skor di sepak bola Indonesia. Sejak terbentuknya Satgas Bola, lanjut Hendro, penyidik sudah menerima sekitar 500 laporan terkait ketidakwajaran dalam sepak bola yang melibatkan pemain dan wasit. Namun sebagian besar masih didalami untuk mencari bukti-bukti kuat.
Baca: Komite Adhoc PSSI Siapkan Metode untuk Cegah Pengaturan Skor
Laga final Piala AFF 2010 antara Indonesia melawan Malaysia sempat menjadi topik pembicaraan di acara televisi Mata Najwa. Salah satu narasumber, manajer Timnas Indonesia di Piala AFF 2010, Andi Darussalam Tabussala menilai ada 'kejanggalan' di laga final. Namun ia enggan menjelaskan dengan detail hal itu.
Pada pertandingan final Piala AFF 2010, Indonesia harus menyerah dari Malaysia dengan agregat skor 2-4. Padahal, di babak penyisihan grup Indonesia menang mudah atas Malaysia dengan skor 5-1. Hasil itu membuat Indonesia gagal merebut Piala AFF untuk kali pertama.
LINDA TRIANITA | ADITYA BUDIMAN | FRANCISCA CHRISTY ROSANA