TEMPO.CO, Yogyakarta - Tim Popsivo Polwan berhasil merebut gelar juara Proliga 2019 setelah mengalahkan juara bertahan Jakarta Pertamina Energy dalam babak grand final yang berlangsung di GOR Amongrogo, Yogyakarta, Sabtu sore, 23 Februari 2019.
Baca: Proliga 2019: Tekuk BJB, Putri BNI 46 Rebut Posisi Ketiga
Selain memenangkan gelar juara itu, pemain Popsivo, Aprilia Manganang, juga dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Putri Proliga 2019. Sedangkan rekan satu tim Aprilia, Wilda Siti Nurfadhilah dinobatkan sebagai Spiker Terbaik Putri Proliga 2019.
"Puas, sangat, sangat puas atas kemenangan ini," ujar Aprilia saat ditemui usai laga.
April menilai kemenangan atas Jakarta Pertamina Energi ini seolah menjadi pembalasan dendam yang tuntas pasca ia bersama timnya musim Proliga 2018 lalu,Bandung BJB Pakuan, takluk terhadap anak asuh pelatih M. Anshori itu. Saat itu Aprilia tak bisa main maksimal karena cedera kaki yang belum pulih.
"Akhirnya terbalaskan hehe," ujar atlet Sea Games itu sumringah.
Manajer tim putri Jakarta Pertamina Energi, Widi Triyoso mengakui kekalahan yang dialami timnya musim ini lebih soal mental, bukan taktik dan kesalahan satu dua pemain.
"Kami ingat, kalau sudah main sampai lima set lawan Aprilia cs, kami akan kalah, dan itu terjadi yang ketiga kalinya ini," ujarnya.
Oleh sebab itu, ujar Widi pada musim 2018 lalu Jakarta Pertamina menghabisi Bandung BJB Pakuan yang diperkuat Aprilia langsung tiga set hingga berhasil merebut juara.
Adapun jalannya partai final ini benar benar menguras emosi pendukung dua tim. Saling kejar antar set membuat kedudukan sempat berimbang hingga baru usai di set kelima.
Tim Pertamina Energi tampak sangat agresif sejak set pertama dimulai. Anak asuh pelatih
Muhammad Ansori itu dengan ganas menggilas Popsivo dengan skor telak 25-15.
Duo pilar asing Pertamina Bethania De La Cruz dan Anna Spetaniuk bergantian mencuri poin yang membuat anak asuh pelatih Popsivo, Chamnan Dokmai. Skor 1-0 untuk Jakarta Pertamina.
Baru pada set kedua Aprilia Manganang cs mulai memanas. Perlahan namun pasti, spike-spike keras atlet Asean Games itu menghasilkan angka demi angka meninggalkan Pertamina. Kemenangan set kedua giliran menjadi milik Popsivo yang berakhir dengan raihan 25-22, skor pun berimbang 1-1.
Memasuki set ketiga permainan dua tim kembali saling kejar mencuri angka. Awalnya Popsivo memimpin namun terkejar oleh Pertamina dengan torehan 25-21. Skor menjadi 2-1 untuk Pertamina.
Menolak menyerah, Popsivo kembali mengganas di set keempat meski Pertamina terus membayangi. Otak atik pemain yang dilakukan pelatih Chamnan Dokmai membuat Popsivo kembali memenangkan set keempat dengan torehan akhir 25-23. Skor kembali berimbang menjadi 2-2.
Di set kelima, menjadi ajang hidup mati dua tim. Meski ritme permainan Popsivo sedikit melambat, namun usaha mencetak angka tak berhenti dan gagal diantisipasi Anna Stepaniuk cs.
Di set kelima keadaan semakin menegangkan. Amalia Fajrina dkk menguasai bola. Novia Andrianti dkk kelihatan kewalahan menangani bola dari Popsivo yang menyerang bertubi-tubi. Mereka sampai tertinggal 5 poin.
Pertamina berusaha kembali bangkit memanfaatkan energi yang tersisa, kembali mengimbangi permainan. Namun, apa daya, Popsivo terus membombardir mereka sampai akhirnya dapat mencetak 15 poin lebih dulu. Sedangkan Pertamina hanya mampu mencetak 12 poin.
PRIBADI WICAKSONO