Kubica tidak menutupi keterbatasan yang dia miliki, namun sekarang lebih fokus untuk mengurangi dampaknya ketika balapan.
"Sekali aku mendapat kesempatan untuk membalap lebih banyak, itu akan sangat menguntungkan bagiku, untuk tubuhku. Pada akhirnya, membalap seperti olahraga yang lain, jika kalian melakukannya secara rutin, dia akan terasa alamiah."
"Aku berharap bisa mengetahui apakah aku bisa meningkatkan permainan dan merasa lebih nyaman di dalam mobil dan mendapatkan kepercayaan diri dalam membalap setiap harinya," kata Kubica.
Semoga dengan semangat yang masih membara itu, Kubica tidak dibuat frustasi oleh tim yang sempat mengalami keterlambatan pengembangan mobil balap F1 mereka untuk tahun ini.
Baca: Tes Pramusim Formula 1 Catalunya: Vettel dan Hamilton Ketat
Bahkan tim Williams sempat melewatkan dua hari pertama tes pramusim di Sirkuit Catalunya, Barcelona, karena mobil mereka belum selesai.
Williams juga harus membuat penyesuaian terhadap Kubica seperti merubah posisi tombol dan panel.
"Aku terbiasa mengoperasikan tombol tapi aku mendapati paddle, jadi aku minta modifikasi yang lebih ke arah kenyamanan dan kebiasaan bukannya karena keterbatasan," kata Kubica.
Tahun lalu membuka gambaran yang lebih lebar soal F1 di era hybird bagi Kubica.
"Aku tak yakin aku bisa jadi pembalap yang lebih baik, tapi pastinya aku mendapat pengetahuan yang sangat fundamental, yang menjadi faktor kunci ketika balapan," kata Kubica.
Pembalap yang mengawali debut F1 bersama BMW Sauber pada 2006 itu mengaku tidak bisa berjanji banyak ketika turun kembali di F1 musim ini, yang akan dimulai di Melbourne, Australia pada 17 Maret nanti.
Kubica sedang berada di puncak karirnya di F1 ketika bersama Renault pada musim 2010. Dia hanya naik tiga kali podium dan finis di peringkat delapan klasemen pembalap. Namun majalna Autosport menempatkan dia di tempat kedua dari 10 pembalap terbaik musim itu karena dipandang sebagai pembalap yang mampu menjadi penantang gelar juara dunia kala itu.
"Secara pribadi, aku kira dan harap, dan ini adalah tujuanku, aku bisa mendekati atau bahkan memiliki perasaan yang sama seperti ketika di 2010 meskipun itu berat,” aku Kubica.
"Perbedaan di antara pembalap F1 tidak lah besar, tapi dalam detil kecil. Jika kalian bisa mengendalikan detil itu dan membuatnya bekerja baik setiap akhir pekan, maka kalian akan membuat perbedaan."
"Butuh sedikit waktu, sedikit kerja, dedikasi, tapi aku tidak takut. Targetku adalah mencari tingkat tertinggi yang bisa aku capai," kata Kubica soal targetnya di Formula 1 2019.