TEMPO.CO, Jakarta - Federasi motosport internasional, FIM, membenarkan kabar bahwa Ducati mengajukan protes atas gugatan banding yanag diajukan empat pabrikan ke Pengadilan MotoGP. Gugatan itu akan disidangkan sebelum babak balapan berikutnya di Argentina bulan depan.
Sebelumnya, empat pabrikan motoGP terdiri dari Aprilia, KTM, Honda dan Suzuki mengajukan protes kepada penyelenggara perlombaan atas legalitas perangkat aerodinamis Ducati yang dipasang di bawah swingarm.
Bos Suzuki, David Brivio, dalam sebuah penyataan sebagaimana dilansir situs Crasch.net menjelaskan, protes yang diajukan ke panitia penyelanggara balapan lantaran pihak menyakini bahwa Ducati memasang alat aerodinamis. Hal itu, jelas Brivio, melanggar peraturan.
Dua pembalap Ducati, Andrea Dovizioso yang memenangkan race di balapan pembuka motoGP Losail, Qatar, dan rekan satu tim Danilo Petrucci yang finish di urutan keenam diketahui menggunakan aerodinamis di bagian motornya. Sementara itu, Jack Miller dari Pramac Dubati, juga pernah menggunakan alat tersebut, teapi kini dia pensiun dari balapan.
Pemasangan alat tersebut, menurut gugatan yang dilayangkan empat pabrikan motor balap, karena Ducati melanggar aturan yang ditetapkan panitia. Namun demikian, protes empat pabrikan ini ditolak oleh FIM MotoGP sehingga mereka mengajukan banding.
"Kami telah menerima gugatan banding dan menugaskan hakim dari Komsi Internasional FIM," bunyi pernyataan FIM terbaru yang diedarkan ke media massa.
Para hakim di pengadilan tersebut membenakan bahwa mereka telah menerima materi gugatan meskipun tidak menjelaskan secara detail. Mereka hanya menerangkan bahwa gugatan itu berasal dari sejumlah pabrikan dan akan dibahas sebelum putaran kedua di Argentina.
Sementara itu, Direktur Sport Ducati, Paolo Ciabattti, menegaskan bahwa alat yang dipasang sekaligus menjadi bahan gugatan sesungguhnya adalah pendingin ban bukan aerodinamis sebagaimana disangkakan para penggugat. "Semestinya mereka menggugat sebelum balapan dimulai," katanya.