TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat otomotif Dolly Indra Nasution mengatakan menjadi tuan rumah lomba balap motor MotoGP bukan sekedar membangun sirkuit semata. Ia menilai ada banyak aspek yang harus menjadi perhatian penyelenggara.
Selain soal lintasan, mantan pembalap nasional itu menyatakan, aspek infrastruktur penunjang tidak kalah penting untuk disoroti. "Ini kerja besar," ucap Dolly kepada Tempo, Kamis, 14 Maret 2019.
Baca: Rancangan Sirkuit Mandalika Digarap oleh Perusahaan Ini ...
Dolly menjelaskan dari sisi penonton balapan MotoGP bakal diramaikan oleh puluhan ribu penggemar dari berbagai negara. Ia memprediksi sedikitnya 100 ribu orang akan datang menyaksikan langsung balapan dari pinggir sirkuit. Dengan membludaknya pengunjung, ucap dia, fasilitas penunjang paling dasar, seperti hotel dan akses transportasi mesti bisa mengakomodasi. "Belum bicara airport. Semua itu harus dipikirkan," ucapnya.
Dolly tidak ingin para pengunjung kecewa karena tuan rumah atau penyelenggara tidak sigap memenuhi kebutuhan dasar wisatawan atau penonton MotoGP. "(Kebutuhan) Tim pembalap, mekanik pun harus dipikirkan," kata dia.
Baca: Menpora Dorong Partisipasi Masyarakat untuk MotoGP di Mandalika
Berikutnya ialah sumber daya manusia. Dolly menuturkan pengelola harus sudah menyiapkan petugas yang terlibat langsung dalam balapan atau marshall. Menurut mantan Sekretaris Jenderal Ikatan Motor Indonesia itu, pemilihan marshall tidak bisa asal tunjuk karena diperlukan pengetahuan tertentu tentang balapan. "Kerjanya banyak ini. Harus orang yang dedicated (berdedikasi)," ucap dia.
Dolly pun berharap dengan sisa waktu sekitar dua tahun masa pembangunan Sirkuit Mandalika pihak pengelola juga memperhatikan sarana penunjang lainnya di luar urusan lintasan. "Saya sambut gembira kalau bisa terjadi karena memang tidak gampang gelar grand prix MotoGP," katanya.
Baca: ITDC Siapkan Rp 14 Triliun untuk Kembangkan Sirkuit Mandalika
Sirkuit Mandalika akan berada di dalam kawasan wisata Mandalika, Nusa Tenggara Barat, yang dikelola oleh perusahaan milik negara Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC). Selain sirkuit, pengelola juga membangun hotel, rumah sakit, dan area ritel.
ADITYA BUDIMAN