TEMPO.CO, Jakarta - Tim esports Louvre Juggernaut menjadi juara Grup B dalam babak penyisihan Piala Presiden Esports 2019 di tingkat profesional. Manajer tim Louvre Christopher Zakaria mengatakan senang bisa lolos karena para pemain sudah memberikan permainan yang maksimal selama babak penyisihan.
Menurut dia, persaingan di Grup B Piala Presiden Esports berjalan ketat. Sebab, kata dia, semua kekuatan tim hampir merata. "Saya tanamkan ke pemain kalau lawan tidak ada yang lebih hebat dan lebih rendah. Nyatanya tim kecil saja kuat," ucap Christopher di Jakarta, Jumat pekan lalu.
Louvre Juggernaut merupakan salah satu tim esports besar di Indonesia. Tim yang sehari-hari berlatih di kawasan Bintaro, Jakarta Selatan, itu terdiri dari lima pemain utama dan satu pemain cadangan. Mereka adalah Steven Kurniawan, Yosua Priatama, Vicky Vendy, Gerald Beralmino, Supriadi Dwi Putra, dan Felix Davide.
Christopher menjelaskan tim yang bersaing di Piala Presiden Esports merupakan divisi Mobile Legend. Louvre Juggernaut yang berpusat di Surabaya memiliki enam divisi, salah satunya di antaranya ialah Mobile Legend. "Divisi ini yang pertama kali dibentuk," ucap pria yang akrab disapa Kikis itu.
Para pemain yang rata-rata berusia 20 tahun mempunyai beragam latar belakang. Namun saat ini beberapa orang merupakan pemain penuh esports. "Ada juga yang masih kuliah," kata Christopher.
Terbentuk pada pertengahan 2018, lanjutnya, Louvre Juggernaut didirikan oleh Erik Herlangga. Bermula dari kegemaran bermain game mobile legend, Erik lantas memutuskan mendirikan tim esports Louvre. "Dulu Pak Erik itu suka main mobile legend tapi sering kalah. Dia akhirnya memilih buat tim saja," ucap Christopher.
Hampir satu tahun berdiri, kini Louvre Juggernaut sudah berkembang. Tak hanya tim mobile legend yang ikut kompetisi Piala Presiden, Louvre juga mempunyai tim Player Unknown's Battlegrounds (PUBG), Counter-Strike: Global Offensive, Free Fire, Point Blank, dan Dota 2.
Tampil di Piala Presiden Esports, Louvre tak mematok target khusus. Namun seiring makin berkembangnya esports menjadi cabang olahraga yang dipertandingkan, Christopher berharap para pemainnya bisa memberikan kontribusi bagi negara. "Target saya minimal ada satu hingga dua pemain bisa wakili Indonesia di SEA Games," ucapnya.
ADITYA BUDIMAN