TEMPO.CO, Jakarta - Pembalap tim Repsol Honda, Jorge Lorenzo, mendapatkan awal yang buruk di seri pembuka MotoGP musim ini di Sirkuit Losail, Qatar, dua pekan lalu dengan hanya finish di posisi ke-13. Pekan depan, Lorenzo harus berpacu di sirkuit yang tak ramah baginya, Srikuit Termas de Rio Hondo, Argentina.
Pembalap asal Spanyol tersebut sadar dirinya memiliki rekor tak cukup baik di Argentina dengan posisi terbaiknya hanya finish ketiga pada 2014 lalu. Meskipun demikian, dia optimis performa motor Honda RC123 V GP 19 saat ini akan membantunya memperbaiki catatan tersebut.
"Di masa lalu Argentina bukan merupakan sirkuit terkuat saya, tetapi Honda memberikan saya kesempatan baru," ujarnya.
Optimisme Lorenzo itu tak lepas dari keberhasilan rekan setimnya, Marc Marquez, yang meraih podium kedua di Qatar. Lorenzo sendiri mengalami masalah cedera pada balapan dua pekan lalu setelah mengalami dua kali kecelakaan pada sesi latihan dan kualifikasi.
"Terlepas saya tak mendapatkan hasil seperti yang kami harapankan, Qatar menunjukkan bahwa kami memiliki banyak potensi dengan Honda. Argentina akan memberikan kami kesempaatan untuk terus meningkatkan kemampuan motor ini."
Soal cederanya, Lorenzo menyatakan sudah jauh membaik. Jeda dua pekan antara Seri MotoGP Qatar dan seri MotoGP Argentina dimanfaatkan pembalap berusia 31 tahun itu untuk melakukan pemulihan.
"Saya fokus pada proses pemulihan pada jeda balapan ini, pergelangan tangan saya sudah terasa lebih baik dan rasa nyeri di tulang rusuk saya juga sudah banyak mengalami peningkatan sejak balapan," kata eks pembalap Yamaha dan Ducati tersebut.
Sepanjang karirnya, Jorge Lorenzo tercatat telah lima kali membalap di seri MotoGP Argentina. Dua diantaranya dia harus keluar dari sirkuit sebelum menyelesaikan balapan dan musim lalu dia hanya berhasil meraih posisi ke-15.
ROADRACINGWORLD