TEMPO.CO, Jakarta - Ashleigh Barty memastikan diri menembus 10 besar dunia peringkat Asosiasi Tenis Wanita (WTA), setelah mengalahkan Petra Kvitova, unggulan ketiga, untuk pertama kali pada babak perempat final Miami Open siang ini, Rabu 27 Maret 2019.
Petenis Australia yang menempati unggulan ke-12 Miami Open itu sudah kalah empat kali beruntun melawan Kvitova. Petenis kidal Republik Cek ini antara lain mengalahkannya pada dua pertemuan sebelumnya di final Sydney Open dan Australia Terbuka 2019.
Tapi, pada Miami Open 2019 ini, Barty bejuang lebih keras dalam penampilan pertamanya pada perempat final seri turnamen WTA kategori premier mandatory. Dalam pertandingan dua jam 34 menit -yang sempat terhenti karena hujan-, Barty memenangi pertarungan maraton sampai tengah malam waktu setempat, dengan skor 7-6 (6), 3-6, 6-2.
“Penting bagi saya untuk mencoba dan mengambil sebanyak mungkin porsi pukulan servis dari dirinya,” kata Barty setelah pertandingan. “Dia punya servis kelas dunia. Saya terus berusaha melakukan servis sebaik mungkin dan saya pikir telah melakukannya dengan sangat baik malam ini,” Barty melanjutkan.
Tiga game awal dari pertandingan mereka diganggu hujan pada kedudukan 1-1 dan 2-1. Kvitova kemudian mematahkan servis Barty untuk memimpin 3-2 dalam set pertama. Tapi, Barty terus melawan dalam adu pukulan keras dan reli.
Petra Kvitova kemudian menggagalkan set poin Barty dalam kedudukan 6-5, sehingga set pertama memasuki tie-break. Kvitova sempat unggul 5-2 sebelum disusul Barty menjadi 5-5. Pertarungan terus berjalan ketat sampai Barty memastikan kemenangannya dalam tie-break pada set pertama, yaitu 8-6.
Tapi, Petra Kvitova, juara Grand Slam dua kali, menemukan bentuk permainan terbaiknya untuk menyamakan kedudukan pada set kedua, dengan kemenangan meyakinkan 6-3.
Pada set penentuan, Ashleigh Barty dan Petra Kvitova sama-sama tampak lelah pada larut malam. Barty unggul lebih dulu 3-0 sebelum disusul menjadi 3-2. Pada saat kritis itu, petenis Australia berusia 22 tahun tersebut kembali bangkit dan dominasinya tak tertahankan lagi oleh lawannya yang tujuh tahun lebih tua.
Kekalahan ini menggagalkan jalan Petra Kvitova untuk menjadi petenis nomor satu dunia pertama kali bila berhasil masuk final atau juara dengan mengalahkan Simona Halep.
Kekalahan ini datang setelah pria yang menikam Petra Kvitova di rumahnya di Republik Cek pada 2016 dijatuhi hukuman delapan tahun penjara pada Selasa, 26 Maret 2019.
WTA TENNIS | MIAMI OPEN