TEMPO.CO, Jakarta - Bintang perkelahian bebas, Conor McGregor, menolak pengunduran dirinya dari dunia seni bela diri dikaitkan dengan kekerasan seks sebagaimana didakwakan koran Amerika Serikat.
Petarung Irlandia berusia 30 tahun itu menyatakan mengundurkan diri dari ring tarung bebas, Selasa pagi waktu setempat, 26 Maret 2019, setelah menjadi atlet profesional selama 11 tahun.
Beberapa jam setelah pernyataan pengunduran dirinya, media di AS melaporkan, McGregor berada di pusat penyelidikan kekerasan seks setelah ditangkap di Irlandia pada Januari 2019.
Menanggapi berita tersebut, juru bicara bintang ring kandang itu, Karen Kessler, mengatakan, "Kisah itu sudah lama beredar, kenapa dilaporkan sekarang."
Baca: Jejak Karier MMA Conor McGregor: Debut hingga Dikalahkan Khabib
"Pengunduran diri Conor dihubungkan dengan rumor yang benar-benar ngawur," tegasnya kepada awak media seperti dilansir The Sun.
Pernyataan Kesseler itu tidak secara langsung untuk menanggapi laporan media AS tentang McGregor, salah satu atlet penerima bayaran tertinggi di dunia.
Sebelumnya beredar kabar disiarkan koran AS mengutip keterangan "seorang pria namanya dirahasiakan" yang mengatakan, seorang pria ditahan pada 17 Januari 2019. "Dia dibebaskan tanpa dakwaan, adapun penyelidikannya masih berlanjut."
Laporan itu menambahkan, "Investigasi terhadap kasus tersebut masih berlangsung. Saat ini gugatan sedang dipersiapkan oleh Jaksa Penuntut Umum."
Dalam beberapa bulan ini, setelah dikalahkan oleh Khabib Nurmagomedov, Oktober 2018, McGregor menarik perhatian publik.
Pada Januari 2019, dijatuhi hukuman tidak boleh bertandingan selama enam bulan didenda sejumlah uang terkait dengan tawuran dengan ofisial Khabib.
Belum selesai hukuman itu, pada 11 Maret 2019, McGregor ditahan di Miami Beach dan dituduh merampas serta melakukan kejahatan setelah dia dituduh mencuri telepon seorang penggemarnyua dari Inggris, Ahmed Abdirzak.