TEMPO.CO, Kuala Lumpur - Pemain tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie, kandas di babak semifinal Malaysia Open 2019 karena dikalahkan unggulan empat asal Cina, Chen Long. Dalam pertandingan di Kuala Lumpur, Sabtu, Jonatan takluk dengan skor 21-12, 10-21, 15-21.
Jonatan sempat memberi harapan dengan memenangkan set pertama. Melawan Chen Long yang terkenal sabar dan ulet, Jojo memainkan bola-bola panjang dan sesekali menekan dengan smash keras. Hasilnya, set pertama dimenangkan Jonatan dengan skor 21-12.
Set kedua, Chen Long bangkit dengan menekan Jonatan dari awal set. Jojo pun hanya mampu melayani permainan cepat Chen Long di poin-poin awal. Hingga interval set kedua, Jonatan tertinggal 6-11. Chen Long berhasil memenangkan set kedua dengan skor 10-21 sekaligus memaksakan babak tambahan.
Di set penentuan, Jonatan berusaha kembali pada permainannya di set pertama. Setidaknya hinggaturun minum set ketiga, Jonatan masih unggul 11-10. Setelah interval dan tukar lapangan kondisi Jojo seperti set kedua kembali terulang. Kondisi lapangan menang angin, membuat Jonatan kesulitan mengontrol bola. Iapun akhirnya menyerah dengan skor 15-21.
Ditemui setelah pertandingan, Jonatan mengungkap kesulitannya selain karena permainan Chen Long yang bagus, namun juga karena faktor angin yang terlalu kuat. “Seperti yang saya prediksi, tak akan mudah berhadapan dengan Chen Long, tapi saya sudah berusaha untuk menampilkan yang terbaik,” kata dia.
Jonatan melanjutkan, di set awal dengan keadaan kalah angin, ia bisa bermain baik. "Ditambah lagi Chen Long beberapa kali melakukan kesalahan sendiri. Namun ketika pertukaran lapangan atau saat saya menang angin malah saya merasa kesulitan, karena posisi lapangan kalah angin memang sesuai dengan pola dia yang defensif."
Dibanding dua unggulan yang berhasil dikalahkan Jonatan di babak sebelumnya, permainan Chen Long jelas sangat berbeda. “Chen Long lebih percaya diri menghadapi saya, dia juga lebih tenang dibanding Momota dan Axelsen, saat saya bermain cepat, dia bisa mengimbanginya. Hingga pola-pola saya bisa dia patahkan,” kata dia.
Sementara itu Chen Long mengaku sudah mengantisipasi permainan Jonatan sejak awal pertandingan. “Sudah beberapa kali bertemu jonatan, saya sudah memprediksi permainan akan berlangsung ramai. Namun saya sudah mengantisipasi pola-pola yang kemungkinan digunakan Jonatan,” kata dia.
Chen Long juga menganggap faktor angin yang terlalu keras di stadion Axiata Arena, Kuala Lumpur, menjadikan ia melakukan beberapa kali kesalahan sendiri. “Saya harus berhitung juga. Karena anginnya terlalu kuat,” kata dia.
Masrur (Kuala Lumpur)