TEMPO.CO, Jakarta - Pelari 100 meter putra Lalu Muhammad Zohri bakal meramaikan Kejuaraan Atletik Asia 2019 atau Asian Athletics Championships ke-23 di Doha, Qatar. Pelari asal Lombok, Nusa Tenggara Barat itu disiapkan bertanding di dua nomor, yakni 100 meter dan estafet 4x100 meter putra.
Kejuaraan Atletik Asia yang berlangsung 21-24 April 2019 menjadi turnamen kedua yang diikuti Zohri di tahun ini. Sebelumnya ia tampil di Malaysia Open Grand Prix akhir Maret lalu. Turun di nomor lari 100 meter, Zohri berhasil merebut medali emas dengan catatan waktu 10,20 detik.
Ia mengatakan tak terlalu puas dengan penampilan di Malaysia. Sebab, pelari berusia 18 tahun itu memulai lomba atau lari tidak maksimal. "Agak lambat (start-nya)," kata Zohri di Stadion Madya, Jakarta, Selasa, 9 April 2019.
Pangkal persoalan telatnya start, Zohri menjelaskan, ada pada start block. Start block merupakan alat atau tumpuan untuk melakukan start pada atletik nomor lari jarak pendek. Menurut dia, perbedaan ukuran start block ikut mempengaruhi kecepatan di awal lomba. "Saat latihan hasilnya bagus, tapi ketika di sana ada beda start block dan tidak nyaman dipakai," kata dia.
Walhasil, Zohri sempat tertinggal di awal lomba dari lawan namun akhirnya bisa finis di urutan pertama dan merebut emas di Malaysia Open. "Lebih baik saya ketinggalan daripada curi start block karena bisa didiskualifikasi," tutur Zohri.
Meski demikian, Zohri enggan berlarut-larut dengan hal teknis tersebut. Di Kejuaraan Asia nanti, ia akan mencoba memperbaiki hasil dari Malaysia yang tidak jauh berbeda dengan penampilannya di Asian Games 2018. "Apa yang menjadi kekurangan akan saya perbaiki nanti," ucapnya.
Kontingen atletik Indonesia akan tampil di Kejuaraan Asia Atletik di Doha, Qatar, pada 21-24 April 2019. Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) sudah menyiapkan 10 atlet binaannya di turnamen yang menjadi perebutan poin kualifikasi menuju Olimpiade 2020 di Tokyo.
ADITYA BUDIMAN