TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Amsterdam, Belanda, menahan lebih dari 140 orang setelah pendukung Juventus dan Ajax bentrok sebelum kedua kesebelasan menyudahi pertandingan Liga Champions, Rabu 10 April 2019, dengan skor 1-1.
Sejumlah laporan media dari lokasi kejadian, sebagaimana dilansir Live Score, Kamis 11 April 2019, menyebutkan, para fans berat Juve dan Ajax berkelahi di kota tersebut menjelang laga babak perempat final Liga Champions. Adegan tersebut sempat terekam video selanjutnya beredar luas melalui jaringan media sosial.
Kepolisian Amsterdam juga membagi gambar barang-barang yang disita termasuk kembang api dan pisau seraya mengatakan bahwa mereka telah menahan puluhan orang.
Selanjutnya, beberapa jam kemudian, kepolisian memberikan pernyataan bahwa sebagian besar yang ditahan adalah pendukung Juventus. "Kami menangkap puluhan orang sebelum laga Juventus Ajax berlangsung."
"Dua kelompok besar, hampir seluruhnya pendukung kesebelasan asal Italia, telah kami tahan. Kami menahan 46 tersangka dari kelompok pertama di Metro. Adapun di kelompok kedua, kami menangkap 61 tersangka di dalam stadion. Kami juga mendapati senjata dan kembang api dari kedua kelompok."
Selain di dua lokasi tersebut, bunyi pernyataan, kepolisian Amsterdam melakukan tindakan tegas di Arenaboulevard di sisi selatan stadion. "Tindakan itu kami lakukan untuk mencegah kekerasan dan pembakaran dengan kembang api, serta vandalisme baik di luar maupun di dalam stadion di pintu H."
Untuk mencegah kekerasan meluas dan membubarkan kerumunan massa, tegas kepolisian, petugas keamanan menggunanan water cannon dan mengerahkan polisi berkuda. "Dari tindakan ini, kepolisian menahan 30 tersangka."
Kekerasan menjurus ke anarki ini mendapatkan perhatian pemerintah Italia. Deputi Perdana Menteri Italia dan Menteri Dalam Negeri Matteo Salvini mengklaim sekitar 120 orang pendukung Juventus ditahan kepolisian Belanda. "Sekitar 120 orang ditahan," ucapnya melalui siaran langsung video Facebook. "Mereka membawa benda terlarang untuk dibawah masuk ke dalam stadion."