TEMPO.CO, Jakarta - Emmanuel Adebayor mengaku kian bersemangat bermain dan merayakan gol kemenangan Manchester City di depan suporter Arsenal setelah mendapatkan perlakuan rasisme dari bekas klubnya itu.
"Saya sengaja merayakan gol gegap gempita ketika Manchester City menekuk Arsenal," ucapnya kepada awak media.
Pemain internasional Togo ini meninggalkan markas Stadion Emirates setelah musim kompetisi 2008-2009 berakhir. Menurut laporan situs Live Score, Jumat 26 April 2019, Adebayor menginspirasi kemenangan City 4-2 atas Arsenal pada laga awal pekan ini. Dia mencetak gol ketiga sebelum berlari sepanjang lapangan dan meluncur di depan para penggemar Gunners dengan merentangkan tangan.
Atas aksi tersebut, dia dikenai hukuman denda £25 ribu atau setara dengan Rp 457 juta dan dilarang bermain dua kali.
Dia mengatakan kepada awak media, sebagaimana dilansir media, teriakan dan ejekan pendukung Gunners megenai orang tuanya justru memberikan lecutan bagia dirinya untuk bersemangat bermain di depan mereka.
"Saya masih ingat, teriakan para pendukung Arsenal di dalam stadion," katanya.
"Saya mendengar semua yang mereka teriakkan mengenai ayah saya yang bekerja di perusahaan valuta asing dan ibu saya sebaai pengusaha. Teriakan itu dilakukan teus menerus, bagaimana saya bisa menjawab? Saya tak memiliki kemampuan melawan ribuan pendukung Arsenal."
"Jika ada seorang penembak jitu menembak ke arahku, aku tidak akan tersungkur. Sebab saya berada di zona spiritual yang sangat kuat," kata Adebayor.