TEMPO.CO, Jakarta - Komite Olimpiade Indonesia (KOI) belum menetapkan target di Olimpiade 2020. Sekretaris Jenderal KOI Helen Sarita menyatakan target realistis saat ini ialah mendorong cabang olahraga yang tampil di olimpiade bisa melewati babak kualifikasi.
Helen mengatakan pemerintah tidak mau tergesa-gesa menetapkan target di Olimpiade. Menurut dia, KOI akan melihat perkembangan cabang olahraga yang menggelar pemusatan latihan nasional (Pelatnas). "Sudah ada track record-nya, tapi kami tidak mau asal menetapkan," kata Helen di kantor KOI, Jakarta, Senin, 29 April 2019.
KOI juga sudah melakukan pengamatan ke sejumlah cabang olahraga. Salah satunya yang diamati ialah bulu tangkis dan angkat besi. "Persiapannya cukup gencar. Bulu tangkis dan angkat besi sudah ke mana-mana (mulai mengejar poin kualifikasi)," ucapnya.
Pada Olimpiade Tokyo 2020 KOI menargetkan empat cabang olahraga bisa tampil. Mereka ialah bulu tangkis, panahan, angkat besi, dan atletik. Meski demikian, KOI tak menutup peluang bagi cabang olahraga lainnya untuk berkontribusi.
Menurut Helen, sepeda punya kesempatan melenggang ke Olimpiade. "Kami berharap dayung bisa berpartisipasi," kata dia.
Satu lagi cabang olahraga yang diharapkan bisa ke olimpiade ialah panjat tebing. Di Olimpiade Tokyo cabang olahraga panjat tebing akan mempertandingkan tiga nomor, yakni bouldering, lead, dan beregu. Helen berharap keberhasilan atlet Indonesia Alfian Fajri menjadi juara dunia panjat tebing di nomor speed pada IFSC seri Cina bisa memotivasi rekan-rekannya. "Karena kan nomor speed tidak ada di olimpiade," ucapnya.
Federasi Panjat Tebing Indonesia sudah menggelar pemusatan latihan nasional menuju Olimpiade 2020. Mengutip situs resmi Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) ada tiga pertandingan pra kualifikasi yang digelar International Federation of Sport Climbing (IFSC) untuk memperebutkan tiket ke Tokyo.
Pertama, di IFSC Climbing World Championship Jepang pada Agustus 2019 dimana tersedia kuota untuk 6 atlet putra dan 6 putri. Jika tidak lolos, kejuaraan berikutnya ialah IFSC Olympic Qualifying Event di Paris, Prancis pada November 2019. Bila tidak lolos lagi, para atlet masih bisa mengikuti kejuaraan ketiga, yakni pada Mei 2020 yang diserahkan ke federasi panjat tebing di masing-masing benua.
ADITYA BUDIMAN | FPTI