TEMPO.CO, Jakarta - Fabio Quartararo menghabiskan malam di hotel bersama timnya untuk membicarakan kegagalannya dalam balapan MotoGP Grand Prix Spanyol. Kekecewaan terasa kental, tapi pembicaraan ditutup dengan rencana persiapan menghadapi tes resmi MotoGP di Sirkuit Jerez-Angel Nieto dan balapan selanjutnya di Le Mans, Prancis, pada 19 Mei mendatang.
“Saya makan malam bersama tim dan bersantai di hotel, berbicara sedikit tentang kegagalan itu,” kata Quartararo. Pembalap Prancis berusia 20 tahun itu akhirnya bisa menghapus rasa frustrasinya setelah gagal naik podium dalam MotoGP Spanyol dengan kembali menjadi yang tercepat dalam tes resmi MotoGP.
Dalam tes itu, Quartararo mencatatkan waktu setengah detik lebih cepat daripada waktu yang dia tempuh ketika meraih pole position atau start terdepan dalam balapan GP Spanyol, akhir pekan lalu. Padahal ia tidak menguji komponen tertentu. Dia hanya mengganti garpu internal yang rusak dalam balapan akhir pekan.
"Sekarang saya merasa sangat senang untuk itu," kata dia. “Kami membuat akhir pekan yang sangat baik dengan meraih posisi terdepan, lalu berjuang untuk tempat teratas dalam lomba. Kami juga kembali berhasil mendapatkan lap tercepat.”
Pembalap Petronas Yamaha itu menggunakan ban Michelin yang lunak agar cukup optimal memacu YZR-M1 dalam kondisi suhu yang lebih dingin ketimbang sehari sebelumnya. Akhirnya, Quartararo membukukan waktu 1 menit 36,379 detik atau mengalahkan waktu saat meraih posisi terdepan lebih dari setengah detik (1:36,880).
“Kami bekerja sepanjang hari dengan ban yang keras,” kata Quartararo. “Segera setelah kami mengganti dengan yang lunak, rasanya sangat enak. Menggunakan ban lunak pada akhirnya jauh lebih baik. Jadi, saya pikir sangat positif untuk mengakhiri tes dengan kondisi ini.”
Selain berurusan soal ban, Quartararo harus berurusan dengan garpu depan baru, yang bukan dengan spesifikasi karbon seperti yang biasa digunakan oleh pembalap Yamaha lainnya. Namun ia merasakan ada kemajuan yang ditemukan dari bagian baru tersebut.
"Saya mencoba garpu depan baru yang benar-benar bagus, bukan garpu karbon dan beberapa pengaturan untuk geometri baru pada sepeda motor," kata Quartararo. “Kami menemukan beberapa poin yang sangat bagus dan positif untuk balapan berikutnya.”
Menghadapi seri berikutnya, MotoGP Prancis di Sirkuit Le Mans, Quartararo mengatakan lebih percaya diri. Apalagi dalam balapan kali ini dia akan berlomba di depan publiknya sendiri. Dia berharap bisa membawa momentum di Jerez ke Le Mans.
“Saya pikir saya datang dengan kepercayaan diri yang tinggi, dan tentu saja MotoGP di rumah sendiri akan sangat bagus. Para penggemar juga akan memberikan motivasi ekstra. Kami tahu ini sedikit lebih menegangkan, tapi kami akan tetap tenang sebagai tuan rumah.”
Quartararo telah mencetak sejarah sebagai pembalap MotoGP termuda yang meraih pole position pada usia 20 tahun 14 hari setelah tampil tercepat pada babak kualifikasi GP Spanyol. Penampilan yang mengesankan itu semakin maksimal untuk tim Petronas Yamaha karena rekan satu timnya, Franco Morbidelli, juga mempersembahkan start 1-2 di Jerez.
Quartararo, yang mengenal balapan sejak berusia 4 tahun, memulai debutnya di kelas premier pada tahun ini. Pada musim 2015, pada usia 15 tahun, Quartararo menjadi rekan satu tim Jorge Navarro di tim Estrella Galicia 0,0 Honda untuk mengikuti Moto3, yang telah mencabut peraturan usia minimal pembalap 16 tahun.
Pada 2016, Quartararo pindah ke tim Leopard Racing, yang menggunakan sepeda motor KTM, dan naik kasta ke Moto2 pada 2017. Meski pada musim pertama belum mampu meraih podium, Quartararo membuktikannya pada tahun kedua dengan meraih pole position dan menjadi juara di Sirkuit Catalunya. Podium keduanya diraih setelah finis di urutan kedua di Assen, Belanda, tahun lalu.
Kini, dia menjadi pembalap rookie MotoGP yang layak diperhitungkan. Ia selalu finis di posisi 10 besar dalam dua balapan terakhir. Bersama Morbidelli, yang lebih dulu naik ke kelas premier, Quartararo tidak memasang target terlalu muluk di kelas utama ini. "Tujuan kami masih sama, peringkat antara ke-7 dan ke-10 itu sudah bagus. Jika kami bisa berbuat lebih baik, itu bonus bagi kami," kata dia.
Selanjutnya: Jadwal MotoGP Prancis