TEMPO.CO, Jakarta - Atlet lari Lalu Muhammad Zohri sukses menembus batas catatan waktu kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020. Pelari jarak pendek 100 meter itu mencatatkan waktu tercepat 10,03 detik saat tampil di Kejuaraan Golden Grand Prix Osaka 2019, Jepang.
Di nomor 100 meter putra seorang atlet harus bisa melewati batas waktu bila ingin bertanding di Olimpiade. Pada Olimpiade Tokyo 2020 batas waktu agar lolos kualifikasi bagi sprinter 100 meter ialah 10,05 detik.
Sprinter AS Justin Gatlin yang meraih medali emas pada nomor 100 meter, memberi penghormatan pada sprinter Jamaika Usain Bolt yang hanya mampu menempati posisi ketiga, usai menyelesaikan pertandingan terakhirnya sebelum pensiun dalam Kejuaraan Dunia Atletik di London, Inggris, 5 Agustus 2017. AP Photo
Pelatih atletik Eni Nuraini mengaku gembira dengan pencapaian anak asuhnya itu. Ia menyatakan Zohri punya motivasi tinggi saat bertanding di Osaka, kemarin. Menurut Eni, pelari Amerika Serikat Justin Gatlin jadi motivasi terbesar Zohri. "Teman lombanya Justin Gatlin (jadi semangat Zohri)," kata Eni kepada Tempo, Senin, 20 Mei 2019.
Zohri jadi satu-satunya pelari asal Asia Tenggara yang bersaing bersama delapan pelari lainnya asal tuan rumah Jepang dan Amerika. Justin Gatlin berhasil menjadi yang tercepat pertama di lomba kemarin dengan catatan waktu 10,00 detik.
Tempat kedua diisi oleh pelari Jepang, Yoshihide Kiryu (10,01 detik). Peringkat ketiga diraih Muhammad Zohri.
Gatlin merupakan juara dunia sekaligus peraih emas olimpiade. Sprinter yang sudah menginjak usia 37 tahun itu meraih emas Olimpiade Athena 2004 di nomor lari 100 meter. Sementara gelar juara dunia ia rebut saat bertanding di London pada 2017 di nomor yang sama.
Melihat tipisnya selisih waktu dengan Gatlin, Eni optimistis Zohri bisa memperbaiki catatan waktunya lagi. Eni menyebut Zohri saat ini unggul dari aspek usianya yang masih muda, yakni 18 tahun.
Meski demikian, Eni ingin Zohri berkembang sesuai dengan usianya. "Kami harus hati-hati. Jangan ditekan," ucapnya.
ADITYA BUDIMAN