TEMPO.CO, Jakarta - Pembalap dari Inggris, Simon Yates, dari tim Mitchelton-Scott tertinggal tiga menit pada lomba balap sepeda jalan raya, Giro d’Italia 2019. Tapi, Yates bersumpah untuk bertarung habis-habisan saat balapan mencapai etape pegunungan pekan ini.
Etape pegunungan yang pertama akan berlangsung pada Jumat ini, 24 Mei 2019, dengan finis di Lago Serru. Yates, juara Vuelta a Espana 2018, akan butuh kondisi terbaik untuk menaklukkan favorit juara, Primoz Roglic (Jumbo-Visma)
“Saya sudah bekerja terlalu keras untuk menyerah sekarang. Jadi, saya akan memberikan semua yang kumiliki,” kata Yates pada hari pertama dari dua hari masa istirahat balapan.
Yates berbicara di konferensi pers pada salah satu hari yang cerah dalam balapan sejauh ini. Selanjutnya, ia dan timnya dari Australia tersebut akan menyusuri rute timur pantai yang terletak di dekat markas mereka di Riccione.
Sedangkan Valerio Conti (UAE Team Emirates) memimpin Giro d’Italia setelah lomba berlangsung sembilan hari. Tapi, Roglic menduduki urutan kedua keseluruhan berpeluang besar mengambil alih pimpinan klasemen. Yates sendiri kehilangan waktu pada tiga hari balapan dari Roglic, yaitu pada tanjakan pembukaan selama 19 detik, insiden tabrakan pada etape keempat (16 detik), dan yang paling telak saat balapan sejauh 34,8 kilometer pada Minggu, 19 Mei 2019, yakni ketinggalan tiga sampai 11 menit.
Tahun lalu, Yates dikritik karena melakukan serangan terlalu dini dalam lomba balap sepeda jalan raya legendaris di Italia ini, sehingga posisinya sebagai pemimpin klasemen umum diambil alih Chris Froome pada etape ke-19.
“Tapi, sekarang, bukan hanya saya dalam posisi itu (harus menyerang). Roglic begitu mengesankan, jadi semua pembalap akan melakukan serangan terhadapnya,” kata atlet balap sepeda jalan raya dari Inggris ini.
CYCLING WEEKLEY | ESPN