Gregoria mengaku kurang puas dengan penampilannya kali ini namun juga merasa termotivasi.
"Ini jadi motivasi karena (peringkat) saya masih jauh dari lawan. Target saya kalau kalah paling tidak saya bisa ambil satu gim dari dia." ungkap Gregoria.
Kemudian Jonathan Christie kali ini tampil di bawah performa setelah tak bisa keluar dari tekanan menghadapi Chou Tien Chen, yang kali ini bermain lebih baik dari lima kali pertemuan terakhir mereka.
"Jujur saya bermain di bawah tekanan dan tak bisa keluar dari tekanan itu. Dia bermain menekan dan tidak memberi saya ruang untuk bisa melawan balik," ungkap Jonatan Christie usai laga.
"Saya tak bisa menahan balik. Di sini saat bola masih baru itu bola sangat cepat, namun setelah 4-5 pukulan bola lebih lambat."
"Di gim terakhir saya bisa menemukan tempo permainan tapi dia sering mengganti bola sebagai salah satu taktiknya." kata Jojo menjelaskan.
Susy berharap sektor tunggal di pertandingan selanjutnya, partai semifinal melawan Jepang, bisa mengejutkan dan mencuri poin.
"Kita tak usah berpikir menang atau kalah tapi bagaimana kita bisa menjaga poin demi poin sehingga permainan itu tidak cuma ketat tapi pada saat permainan itu siapa tau (membuat kejutan)."
"Walau pun di atas kertas lawan lebih unggul, tak ada yang tak mungkin dalam pertandingan ini karena unggulan-unggulan juga bisa kalah. Hal itu yang mungkin menjadi evaluasi pembelajaran supaya ke depannya bisa lebih baik," pungkas Susy.
Laga semifinal Indonesia dan Jepang, yang menumbangkan Malaysia 3-0 di perempat final, akan berlangsung pada Sabtu.