TEMPO.CO, Jakarta - Pegawai Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) hingga kini belum menerima gaji bulanan. Persoalan tunggakan gaji muncul ke permukaan di tengah kasus korupsi dana hibah yang melibatkan pejabat KONI dan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).
Ketua Umum KONI Pusat Tono Suratman meminta Kemenpora ikut membantu pembayaran gaji pegawainya. Ia berharap pemerintah bisa mempertimbangkan aspek kemanusiaan. "Kami tidak ada anggaran kecuali dari pemerintah," ucap Tono di Jakarta, Selasa, 28 Mei 2019.
KONI, sebut Tono, sudah mengajukan anggaran kepada pemerintah melalui Kemenpora sejak tahun lalu. Oleh sebab itu, menurut dia, Kemenpora tidak punya alasan tidak ikut membantu. "Ada (anggarannya) tapi tidak diberikan," tuturnya.
Bila kasus korupsi dana hibah yang melibatkan dua lembaga jadi penyebab tak cairnya anggaran ke KONI, Tono menilai, hal itu tidak beralasan. Ia mengatakan pencairan anggaran dengan kasus hukum merupakan dua hal berbeda. "Kalau bicara tentang hak karyawan sebenarnya tidak ada hak yang harus ditahan," ucap dia.
Oleh sebab itu, Tono mengingatkan agar Kemenpora bisa segera membantu pembayaran gaji pegawai KONI. Apalagi dalam waktu dekat, kata dia, para pegawai harus membayar biaya sekolah bagi anak-anak. "Kami terus terang tidak sanggup. Kami sudah bantu secara internal," kata Tono.
Para pegawai KONI sudah mendatangi Kemenpora beberapa waktu lalu. Mereka berharap pemerintah bisa membantu membayarkan gaji yang sudah tertunggak sejak awal 2019.
ADITYA BUDIMAN