TEMPO.CO, Jakarta - Turnamen Indonesia Open kembali digelar pada 16-21 Juli 2019 di Istora, Senayan. Ajang super series 1000 BWF world tour itu merupakan salah satu turnamen tertinggi dengan total hadiah US$ 1,25 juta.
Juara enam kali Indonesia Open Taufik Hidayat menilai sektor ganda masih menjadi andalan Indonesia untuk merebut gelar juara. Namun dengan pensiunnya Liliyana Natsir, peluang mempertahankan dua gelar juara nampaknya bakal tidak mudah. "Ganda putra peluangnya lebih besar," kata Taufik saat dihubungi, Kamis, 13 Juni 2019.
Baca: Lee Chong Wei Pensiun, Ini Duel Paling Diingat Taufik Hidayat
Menurut dia, nomor ganda putra mempunyai kekuatan merata. Taufik mengatakan pemain yang lebih siap berpeluang besar menyabet trofi juara. "Mereka sudah saling mengalahkan satu sama lain," ucapnya.
Sementara di nomor ganda campuran, Taufik memperkirakan, pemain Cina akan berupaya mendominasi turnamen usai berpisahnya pasangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. Tahun lalu, sektor ganda putra dan ganda campuran Indonesia sukses merebut gelar juara di Indonesia Open. Mereka adalah Kevin Sanjaya/Marcus Gideon dan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.
Di nomor tunggal putra, Taufik menilai, pemain Indonesia masih ada persoalan konsistensi permainan. Peraih emas Olimpiade Athena 2004 itu menyarankan kepada tunggal putra agar tidak terbebani dengan tuntutan juara.
Baca: Taufik Hidayat Jelaskan Sindiran untuk Pelatih Tunggal Putra
Tampil di depan publik sendiri Taufik menyatakan ada aspek positif dan negatif yang bisa dirasakan. Para pemain, kata dia, bisa makin termotivasi bermain saat mendapat dukungan penuh penonton. Namun sebaliknya, bila tidak bisa mengatasi tekanan pemain malah akan tampil dengan beban.
"Penonton kan ingin melihat juara. Harapannya tunggal putra bisa stabil mainnya," ucap Taufik Hidayat.
ADITYA BUDIMAN