TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Muddai Madang menyoroti penerapan sport science dalam olahraga Indonesia. Bakal calon Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) itu menilai sport science sudah tidak bisa dipisahkan dari atlet.
Menurut dia, bila atlet ingin berprestasi maka penerapan sport science harus dioptimalkan. Sebab melalui keilmuan, tim pelatih bisa mengetahui kemampuan dan meningkatkan penampilan atlet binaannya. "Kalau mau prestasi, sport science itu harus," kata Muddai di Jakarta, Jumat, 14 Juni 2019.
Baca: Bedah Calon Ketua KONI: Muddai Madang Punya Motivasi Lain
Ia mencontohkan, atlet lari nasional Lalu Muhammad Zohri memerlukan waktu yang tidak singkat untuk mempertajam catatan waktunya. Keberhasilan Zohri memperbaiki catatan waktu di setiap pertandingan salah satunya tidak lepas dari penerapan sport science. Oleh sebab itu, bila dipercaya menduduki kursi Ketua KONI Pusat Muddai akan berupaya mengoptimalkan penerapan sport science.
Tak hanya itu, lanjutnya, aspek sport intelligence pun perlu dipakai. Muddai menilai tujuan penerapan sport intelligence ialah agar pelatih dan atlet punya peluang besar meraih juara di nomor pertandingan yang dikuasai.
Baca: Bedah Calon Ketua KONI: 4 Program yang Dijanjikan Muddai Madang
Dengan sport intelligence, lanjutnya, tim pelatih mempunyai data pembanding mengenai calon lawan di pertandingan. "Misalnya, kalau tahu cabang olahraga yang sulit bersaing ya jangan di situ, tapi cari nomor lain," kata Muddai.
Muddai Madang tengah menyiapkan diri maju dalam pencalonan Ketua Umum KONI periode 2019-2023. Pemilihan ketua baru KONI dijadwalkan digelar saat Musyawarah Olahraga Nasional pada Juli 2019. Pendaftaran calon ketua KONI Pusat pun sudah dibuka mulai 12-21 Juni 2019.
ADITYA BUDIMAN