Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Satgas Antimafia Sepak Bola Diminta Bekerja Lebih Sigap dan Cepat

Reporter

Editor

Ariandono

image-gnews
Ketua Media Tim Satgas Antimafia Bola, Kombes Pol Argo Yuwono didampingi Pihak Kejaksaan Banjarnegara, memberikan keterangan dalam konferensi pers pelimpahan tersangka kasus pengaturan skor, di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu, 10 April 2019. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Ketua Media Tim Satgas Antimafia Bola, Kombes Pol Argo Yuwono didampingi Pihak Kejaksaan Banjarnegara, memberikan keterangan dalam konferensi pers pelimpahan tersangka kasus pengaturan skor, di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu, 10 April 2019. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane berpendapat, seharusnya Satgas Antimafia Sepak Bola Polri bersikap tegas dan cepat, semua yang terlibat dalam berbagai kasus di persepakbolaan nasional segera dijebloskan ke penjara, terutama figur-figur yang namanya sudah muncul ke permukaan, termasuk anggota Komite Eksekutif PSSI Papat Yunisal yang sudah ditetapkan sebagai tersangka.

“Sikap lamban Satgas ini sangat berpotensi untuk dimainkan oknum-oknum di PSSI untuk menunda-nunda KLB. Tujuannya agar mereka bisa melobi calon-calon kuat ketua umum, dan kasus-kasus yang melibatkan mereka dipetieskan. Jika oknum-oknum yang bermasalah di PSSI bisa melobi dan mendekati serta menyukseskan figur-figur tersebut menjadi Ketua Umum PSSI, nasib sepak bola Indonesia pun tak akan berubah. Kerja keras Satgas untuk membongkar mafia sepak bola nasional pun sia-sia. Untuk itu, Satgas harus bekerja cepat, dan tangkap semua oknum PSSI yang terlibat, dan segerakan KLB,” ungkap Neta di Jakarta, Sabtu.

Sejauh ini Satgas Antimafia Bola sudah menetapkan 17 nama sebagai tersangka match fixing, termasuk mantan Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum PSSI Joko Driyono yang ditetapkan tersangka perusakan barang bukti terkait perkaramatch fixing. Sayangnya, tidak semua yang sudah berstatus tersangka ditahan, termasuk Papat Yunisal.

Sekretaris Jenderal PSSI Ratu Tisha juga sudah beberapa kali diperiksa Satgas. Akibat ketidaktegasan Satgas, Ratu Tisha bisa melakukan lobi ke sana-sini, bahkan ada aroma ia akan mencalonkan diri jadi Ketua Umum PSSI, apalagi pada Agustus 2019 nanti Tisha akan menjadi Wakil Presiden ASEAN Football Federation (AFF) atau Federasi Sepak Bola ASEAN.

Adapun Plt Ketua Umum PSSI Iwan Budianto kasusnya sudah naik ke tahap penyidikan bersama mantan Manajer Madura United Haruna Soemitro atas laporan mantan Manajer Tim Perseba Bangkalan Imron Abdul Fattah awal Januari 2019.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Neta diminta komentar soal langkah Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) menunda pelaksanaan Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI. Sedianya, KLB dengan empat agenda, yakni merevisi Statuta PSSI dan Kode Pemilihan PSSI, serta menetapkan Komite Pemilihan (KP) dan Komite Banding Pemilihan (KBP) digelar pada 13 Juli 2019. Namun dengan dalih atas permintaan Federation of International Football Association (FIFA), melalui sepucuk surat kepada para anggota PSSI, Sekjen PSSI Ratu Tisha menyatakan KLB PSSI dengan empat agenda tersebut akan digelar pada akhir Juli atau awal Agustus 2019.

Menurut Neta, ada empat alasan megapa KLB PSSI diundur. Pertama, situasi politik Tanah Air yang masih panas sehingga dianggap belum kondusif untuk melakukan KLB. Kedua, belum tuntasnya kasus hukum yang melilit sejumlah orang penting di PSSI, bahkan banyak yang belum tersentuh, apalagi sejak pelaksanaan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019, Satgas Antimafia Bola Polri sepertinya tiarap dan tidak seagresif seperti waktu-waktu sebelumnya, yakni memburu pihak-pihak yang diduga terlibat dalam mafia pengaturan skor atau match fixing. Kondisi ini bisa dimanfaatkan PSSI untuk melindungi oknum-oknumnya yang diduga terlibat.

Ketiga, kata Neta, belum adanya bakal calon Ketua Umum PSSI yang secara representatif muncul untuk menampilkan diri maupun programnya. Keempat, masyarakat sepak bola Indonesia, terutama yang bersentuhan dengan PSSI bersikap sangat hati-hati untuk menunggu “petunjuk” Polri lewat Satgas Antimafia Bola. “Mereka khawatir jika salah langkah akan digulung Satgas,” jelasnya.

Situasi ini, lanjut Neta, jelas sangat merugikan dunia sepak bola nasional. “Kok PSSI takut dengan Satgas? Sikap takut oknum-oknum di PSSI ini tentu tak berdiri sendiri. Bagaimana pun, mereka merasa tersandera dosa masa lalu sehingga harus hati-hati menyikapi keberadaan Satgas. Ini tentunya sangat tidak sehat bagi masa depan PSSI,” tandasnya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Erick Thohir Buka Peluang Naturalisasi Emil Audero, tapi Tak Ingin Memaksa

14 menit lalu

Ketua Umum PSSI Erick Thohir dan penjaga gawang Inter Milan Emil Audero. Sumber Instagram @erickthohir.
Erick Thohir Buka Peluang Naturalisasi Emil Audero, tapi Tak Ingin Memaksa

Erick Thohir memberi sinyal positif soal rencana naturalisasi penjaga gawang keturunan Indonesia, Emil Audero Mulyadi.


Soal Dugaan Match Fixing Laga Bhayangkara FC vs Persik Kediri di Liga 1, Ini Kata Erick Thohir

2 jam lalu

Ketum PSSI Erick Thohir. PSSI.org
Soal Dugaan Match Fixing Laga Bhayangkara FC vs Persik Kediri di Liga 1, Ini Kata Erick Thohir

Erick Thohir mengirim surat ke Komite Disiplin PSSI menanggapi laporan dugaan match fixing di laga Bhayangkara FC vs Persik Kediri.


Erick Thohir Ungkap Ada Tiga Calon Direktur Teknik PSSI, Salah Satunya dari Eropa

3 jam lalu

Ketua Umum PSSI Erick Thohir saat ditemui di Menara Danareksa, Jakarta Pusat, Jumat, 19 April 2024. TEMPO/Randy
Erick Thohir Ungkap Ada Tiga Calon Direktur Teknik PSSI, Salah Satunya dari Eropa

Ketua Umum PSSI Erick Thohir akan mewawancarai ketiga kandidat direktur teknik baru PSSI di Qatar.


Erick Thohir: Transformasi Sepak Bola Indonesia Masih Butuh Waktu

6 jam lalu

Ketua Umum PSSI Erick Thohir dan Wakil Ketua Umum PSSI Zainudin Amali saat ditemui di Menara Danareksa, Jakarta Pusat, Kamis, 14 Maret 2024. TEMPO/Randy
Erick Thohir: Transformasi Sepak Bola Indonesia Masih Butuh Waktu

Erick Thohir mengatakan PSSI melakukan sinkronisasi program kompetisi berjenjang sehingga mampu menciptakan komposisi Timnas Indonesia yang merata.


Hari Ulang Tahun ke-94 PSSI, Erick Thohir Ingin Ciptakan Sepak Bola Bersih dan Berprestasi

8 jam lalu

Ketua Umum PSSI Erick Thohir memberikan penjelasan dalam rapat Exco PSSI bersama PT Liga Indonesia Baru (LIB) di Jakarta, Rabu, 3 April 2024. ANTARA/HO-Dok. PSSI
Hari Ulang Tahun ke-94 PSSI, Erick Thohir Ingin Ciptakan Sepak Bola Bersih dan Berprestasi

Pembenahan Timnas Indonesia menjadi fokus Ketua Umum PSSI Erick Thohir pada 2024. Apa lagi?


Timnas U-23 Indonesia Kalahkan Australia 1-0 di Piala Asia U-23 2024, Erick Thohir: Luar Biasa

17 jam lalu

Timnas Indonesia U-23 menghadapi Australia U-23 di pekan kedua babak penyisihan Grup A AFC U-23 Asian Cup. FOTO/X
Timnas U-23 Indonesia Kalahkan Australia 1-0 di Piala Asia U-23 2024, Erick Thohir: Luar Biasa

Kemenangan timnas U-23 Indonesia atas Australia itu membuat posisinya naik ke peringkat kedua klasemen sementara Grup A Piala Asia U-23 2024.


Erick Thohir Terpukau Tonton Timnas Indonesia U-23 Kalahkan Australia di Piala Asia U-23 2024

1 hari lalu

Ketua Umum PSSI Erick Thohir memberikan penjelasan dalam rapat Exco PSSI bersama PT Liga Indonesia Baru (LIB) di Jakarta, Rabu, 3 April 2024. ANTARA/HO-Dok. PSSI
Erick Thohir Terpukau Tonton Timnas Indonesia U-23 Kalahkan Australia di Piala Asia U-23 2024

Apa kata Ketua Umum PSSI Erick Thohir setelah Timnas Indonesia U-23 mengalahkan Australia 1-0 di laga kedua Piala Asia U-23 2024?


Satgas Anti Mafia Bola Selidiki Pertandingan Liga 1 antara Persik Kediri dan Bhayangkara FC yang Berakhir 0-7

1 hari lalu

Akmal Marhali. Foto: Istimewa
Satgas Anti Mafia Bola Selidiki Pertandingan Liga 1 antara Persik Kediri dan Bhayangkara FC yang Berakhir 0-7

Satgas Anti Mafia Bola menyelidiki pertandingan Liga 1 Indonesia antara Persik Kediri versus Bhayangkara FC yang berakhir 0-7.


Mengenal Wasit Nasrullo Kabirov yang Diprotes oleh Erick Thohir

1 hari lalu

Nasrullo Kabirov. (Foto: Antara/AFC)
Mengenal Wasit Nasrullo Kabirov yang Diprotes oleh Erick Thohir

Keputusan kontroversial wasit Nasrullo Kabirov dalam laga pembuka Piala Asia U-23 2024 antara timnas Indonesia melawan Qatar


Piala Asia U-23 2024: Justin Hubner Gabung Jelang Lawan Australia, Erick Thohir Optimistis Timnas U-23 Indonesia Bangkit

2 hari lalu

Justin Hubner. pssi.org
Piala Asia U-23 2024: Justin Hubner Gabung Jelang Lawan Australia, Erick Thohir Optimistis Timnas U-23 Indonesia Bangkit

Dijadwalkan tiba di Qatar Kamis pagi, Justin Hubner jadi amunisi penting menjelang laga timnas U-23 Indonesia vs Australia di Piala Asia U-23 2024.