Perlu diketahui, kata Ngatino, tantangan KONI Pusat ke depan cukup berat. Apalagi, KONI Pusat tidak bisa sepenuhnya mengandalkan dana APBN dalam menjalankan program pembinaan prestasi olahraga Indonesia.
"Saya sepakat dengan apa yang dikatakan Pak Sesmenpora Gatot Dewa Broto yang menyatakan figur ketua umum KONI Pusat tidak lagi sepenuhnya mengandalkan dana APBN tetapi mencari terobosan dana dari swasta dengan menjadikan olahraga sebagai industri," jelasnya.
Untuk itu, Ngatino lebih setuju jika dukungan diberikan kepada tokoh olahraga dan pengusaha menjadi Ketua Umum KONI Pusat terpilih bisa menjamin organisasi bisa berjalan sampai akhir masa periodenya.
Marciano Norman. Tempo/Subekti
Seperti diketahui pendaftaran bakal calon akan ditutup hingga 21 Juni. Hingga kini baru dua nama yang telah mendeklarasikan diri sebagai calon Ketua Umum KONI periode 2019-2023 yakni Muddai Madang dan Letjen TNI (Purn) Marciano Norman.
Persyaratan minimal didukung 21 cabang olahraga (PB/PP) dan 10 KONI Provinsi terkesan mengekang demokrasi di olahraga. Itu artinya calon yang bakal muncul dipastikan tak akan lebih dari tiga.