TEMPO.CO, Jakarta - Pengurus Pusat Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PP PBVSI) menargetkan medali emas untuk tim nasional voli pantai maupun gelanggang tertutup pada ajang SEA Games 2019 yang akan berlangsung di Fillipina pada 30 November hingga 11 Desember mendatang.
Ketua Umum PP PBVSI Imam Sudjarwo menjelaskan target mereka, yaitu tim voli pantai putra dan putri masing-masing satu emas, tim voli gelanggang tertutup putra satu emas, dan tim voli gelanggang tertutup putri medali perak.
“Kalau target untuk voli pantai putra dan putri emas. Kemudian kalau indoor putranya emas, putrinya perak, tapi kalau bisa dapat emas ya syukur Alhamdulillah,” kata Imam saat ditemui di GOR Pertamina Simprug, Jakarta, Selasa, 25 Juni 2019.
Keputusan PBVSI tidak menargetkan tim voli indoor putri medali emas, melainkan perak mendapat tanggapan langsung dari pelatih tim voli putri Indonesia yang bertanding di turnamen persahabatan Asian Peace Cup International Volley Ball Competition, Oktavian.
Ia mengatakan mereka harus mampu menyusun strategi yang tepat dan matang di waktu yang sangat sedikit, mengingat SEA Games akan berlangsung sekitar lima bulan lagi.
“Mau enggak mau di waktu yang mepet gimana caranya, kalau saya jadi pelatih, kita harus rembukan mulai dari pelatih fisiknya, asisten segala macam untuk mempersiapkan semuanya dengan benar,” katanya.
“Menurut saya harus berani, target perak harus sampai, karena kalau saya lihat dari Vietnam yang timnya sudah pasti ini. Bisa kita lihat, kita bisa imbangi meskipun dua set. Kalau dalam lima bulan ini kita bisa serius ya Insha Allah bisa kita,” ujarnya.
Lebih lanjut, Imam mengatakan untuk tim nasional voli pantai sudah masuk pelatnas sejak awal Juni. Ssedangkan untuk tim voli gelanggang tertutup, ia menargetkan awal Juli sudah dikeluarkan nama-nama atlet yang masuk tim nasional agar bisa segera mengikuti pemusatan latihan.
Ia mengatakan dalam menentukan nama-nama atlet yang masuk dalam timnas tersebut, ia belum bisa memenuhi ketentuan dari Kemenpora yang mewajibkan formasi 60:40 atlet junior dan senior.
“Kalau 60:40 tetap melihat situasi karena kalau memang itu tidak bisa dipenuhi oleh pemain baru (junior), kita harus paksakan pemain yang lain (senior),” ujarnya.
“Kita tetap ingin mencoba yang digariskan oleh Kemenpora 60:40, tapi bila di dalam pelatnas kita tidak menemukan itu ya terpaksa enggak bisa. Tapi, pasti ada pemain baru,” katanya.
Pelatih tim nasional bola voli indoor putra akan didatangkan dari luar negeri. Sedangkan untuk tim voli putri, PBVSI memutuskan menggunakan pelatih lokal untuk melatih mereka.