TEMPO.CO, Yogyakarta - International Olympic Committee (IOC) telah menyetujui masuknya panjat tebing dan tiga olahraga lain dalam Olimpiade Paris 2024. Persetujuan tersebut diputuskan melalui pemungutan suara dalam pertemuan sesi ke-134 IOC di Lausanne, Paris, Selasa, 25 Juni 2019).
Nomor yang diusulkan untuk cabor panjat tebing adalah speed dan combine boulder-lead. Sehingga, nantinya akan ada empat nomor yang dipertandingkan yakni speed putra-putri serta combine boulder dan lead putra-putri. Jumlah atlet yang ditargetkan untuk panjat tebing sebanyak 72 orang yang terdiri dari 36 putra dan 36 putri.
"Keputusan Olimpiade Paris ini menjadi angin segar bagi para atlet panjat tebing Indonesia," ujar Ketua II Pengurus Pusat Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Pristiawan Buntoro Rabu 26 Juni 2019.
Sebab, ujar Pristiawan, selama ini nomor andalan Indonesia yakni speed dan nomor itu akan dimainkan terpisah dari nomor lead dan boulder. "Sedangkan pada Olimpiade Tokyo 2020, untuk speed, lead, dan boulder dikombinasikan dalam satu nomor," ujarnya.
Padahal, karakteristik speed sangat berbeda dengan lead dan boulder. Kondisi ini selama ini menjadi kendala bagi atlet dan pelatih panjat tebing di seluruh dunia. Dengan perubahan itu, FPTI pun mantap menetapkan target prestasi Indonesia di Olimpiade 2024.
"Goal kami jelas di Olimpiade 2024. Olimpiade 2020 ini akan menjadi rangkaian panjang untuk target medali emas 2024 bagi Indonesia," kata Pristiawan.
Usulan perubahan untuk panjat tebing dan tiga cabang tambahan paada Olimpiade 2024 ini sebelumnya disampaikan oleh Paris 2024 sebagai panitia penyelenggara sekaligus tuan rumah. Namun keputusan finalnya akan disampaikan pada Desember 2020 dalam Pertemuan Dewan Eksekutif IOC.
Selain panjat tebing, ketiga cabang lain adalah break dance, skateboard, dan surfing. Usulan keempat cabang itu diapresiasi oleh IOC karena dinilai paling dekat dengan milenial.
PRIBADI WICAKSONO