TEMPO.CO, Jakarta – Petenis tunggal putra Serbia, Novak Djokovic, berhasil menjadi juara pada Grand Slam Wimbledon 2019 setelah mengalahkan lawannya Roger Federer pada pertandingan final yang dilangsungkan di All England Lawn Tennis and Croquet Club in Wimbledon, London, Inggris, dinihari tadi, Senin 15 Juli 2019.
Pertandingan itu menjadi pertandingan final terlama dalam sejarah, karena memakan waktu hingga hampir lima jam lamanya. Dengan kemenangan ini, Novak berhasil menyamai prestasi Bjorn Borg, petenis asal Swedia dengan perolehan lima gelar kemenangan di Wimblwson.
Capaian prestasi ini tidak akan mungkin terjadi tanpa adanya sokongan dari ayah kandungnya, Srdjan Djokovic, yang menjadi sosok penting dalam perjalanan karier Novak.
Srdjan Djokovic adalah orang yang pertama kali mengenalkannya pada dunia tennis. Srdjan adalah pemain sekaligus pelatih ski profesional yang kemudian memulai bisnis restoran dan bisnis peralatan olahraga di Pegunungan Serbia.
Kala itu Srdjan memberikan Novak sebuah raket kecil dan sebuah bola busa. Novak sangat senang memainkannya, hingga kedua barang itu disebut Srdjan menjadi barang yang paling Novac sukai.
Novak kecil sering bermain tenis di rumah bersama saudaranya dan banyak memecahkan barang-barang, namun hal tersebut tidak dihentikan lantaran merupakan hal yang mereka sukai.
Melihat anak pertamanya yang sangat antusias dengan raket dan bola pemberiannnya, Srdjan pun mulai mengenalkannya permainan tenis dengan membawanya ke tempat pelatihan di Novi Sad, Serbia, ketika Novak masih berusia empat tahun.
Novak Djokovic. REUTERS/Toby Melville
Usaha Srdjan dalam mengembangkan talenta anaknya juga berlanjut dengan mengirim anaknya ke sejumlah negara seperti Amerika Serikat, Italia, dan Jerman untuk belajar tennis.
Langkah itu adalah tindak lanjut pasca pelatih Novak saat itu, Jelena Gencic –yang juga merupakan pemegang sembilan gelar Grand Slam- mengatakan kepada Srdjan anaknya memiliki banyak talenta untuk pemain masih berusia tujuh tahun.
Pengembangan talenta Novak ke sejumlah negara itu banyak membebani keluarganya. Srdjan harus mengambil pinjaman berbunga tinggi guna menyokong pendidikan putra sulungnya itu.
Jerih-payah yang telah dikeluarkan Srdjan dalam untuk mengembangkan putranya mulai menemui hasil yang baik seiring dengan pencapaian Novak pada 2011. Ia berhasil memenangi Grand Slam Australia Terbuka tujuh kali, Wimbledon lima kali, Amerika Serikat Terbuka tiga kali, dan sekali di Prancis Terbuka pada 2016.
Novak Djokovic sudah beberapa kali menjadi petenis nomor satu dunia dan sekarang ia ada di puncak peringkat itu lagi.
NEWS WEEK | RIDWAN KUSUMA AL-AZIZ