TEMPO.CO, Jakarta - Atlet bulu tangkis tunggal putra Lin Dan dipaksa kerja keras di babak pertama Indonesia Open 2019. Pemain asal Cina itu harus bermain tiga game saat menghadapi lawannya, Jason Anthony Ho-Shue, dari Kanada.
Di hadapan ribuan penonton yang memadati Istora, Lin Dan mengunci kemenangan atas Anthony dengan skor 14-21, 21-16, dan 21-16. Usai laga, ia mengatakan, ada kendala yang harus diselesaikan. Dua hal yang menjadi perhatiannya ialah faktor cuaca dan suporter. "Tadi saya kurang bisa menanggulangi itu," kata Lin Dan di Istora, Jakarta, Senin, 16 Juli 2019.
Di usianya yang sudah menginjak 35 tahun, Lin Dan terlihat masih bisa bersaing dengan para pemain muda. Di saat pemain seangkatannya memutuskan untuk gantung raket ia masih memiliki mimpi untuk tampil di Olimpiade Tokyo 2020.
Ia mengatakan tak memasang target juara di Indonesia Open. Menurut dia, meraih poin sebanyak-banyak merupakan hal paling realistis saat ini. Lin Dan pun bertekad ingin bermain kembali di Olimpiade pada tahun depan. "Alasannya ada dua, saya masih sehat dan tidak sakit-sakitan," ucap peraih dua medali emas Olimpiade itu.
Sepanjang kariernya, dimulai pada 2002, Lin Dan sudah membela negara sebanyak empat kali di ajang Olimpiade. Meski demikian, ia belum pernah sekali pun merasakan juara di Indonesia Open. Namun hal itu nampaknya tak mengganggu Lin Dan.
Di Indonesia Open Lin Dan hanya ingin mengumpulkan poin demi bermain di Olimpiade. "Saya ingin memecahkan rekor tampil lima kali di Olimpiade," kata juara enam kali All England itu.
ADITYA BUDIMAN