TEMPO.CO, Jakarta - Tunggal putranya Thailand berhasil menembus semifinal turnamen bulu tangkis Indonesia Open 2019. Keberhasilan pebulu tangkis putra Kantaphon Wangcharoen tidak lepas dari peran pelatih asal Indonesia, Agus Dwi Santoso.
Agus menilai penampilan Kantapon mengalami perkembangan dalam beberapa turnamen terakhir. "Progresnya sudah terlihat. Ini (semifinal) bisa jadi pijakan," ucap Agus di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, kemarin.
Perjalanan Kantaphon ke semifinal Indonesia Open dilewati dengan mengalahkan Kanta Tsuneyama di babak satu. Di 16 besar giliran Anthony Ginting yang menjadi korban pemain berusia 20 tahun itu.
Memasuki delapan besar, Kantaphon berhasil menaklukkan Huang Yu Xiang yang secara mengejutkan menyingkirkan juara bertahan Indonesia Open Kento Momota. Di semifinal langkah Kantaphon terhenti oleh wakil Taiwan, Chou Tien Chen. "Dia masih kurang dalam hal pengalaman dan bagaimana mempertahankan poin," kata Agus.
Menanggapi kemenangan Kantaphon atas Anthony, Agus menyebut belum terlalu puas. Ia menilai anak asuhnya itu masih kalah dibanding tunggal putra Indonesia. Menurut dia, dari sisi permainan dan daya juang masih harus ditingkatkan. "Sedikit lagi lah," tuturnya.
Agus yang baru diangkat menjadi pelatih tunggal putra Thailand pada awal tahun ini menargetkan bisa mengirim dua anak asuhnya ke Olimpiade Tokyo 2020. Dengan sisa waktu kurang dari setahun, lanjutnya, pelatih akan mengirimkan pemainnya ke turnamen super 750 dan super 1000.
Ia berharap dengan bermain di turnamen super 750 dan 1000 anak asuhnya bisa mendapat pengalaman dan lawan tanding yang lebih baik. "Sekarang semua pertandingan penting. Pemain muda ini mau tidak mau harus tarung dengan yang senior," kata Agus.
ADITYA BUDIMAN