TEMPO.CO, Jakarta – Petinju asal Rusia Maxim Dadashev meninggal dunia setelah mengalami pendarahan pendarahan otak saat berduel di ring tinju dunia melawan Subriel Matias. Ia berpulang pada Selasa, 23 Juli 2019, lima hari setelah dirawat di rumah sakit seusai pertarungannya.
Pertarungan eliminasi kelas welter yang digelar di MGM National Harbor di Oxon Hill, Maryland, Amerika Serikat, itu terhenti pada ronde ke-11. Saat itu pelatih pelatih Dadashev, Buddy McGirt, melempar handuk karena melihat bahwa petarungnya sudah terlalu banyak menerima pukulan, termasuk di kepala, di sepanjang duel itu. Ia menilai anak asuhnya itu tidak layak untuk meneruskan pertandingan yang hanya tersisa satu ronde itu.
Wasit akhirnya menghentikan pertarungan. Pertandingan pun dinyatakan dimenangkan oleh Subriel Matias.
Ketika pertandingan terhenti, Dadashev tampak tidak berdaya hingga harus dibantu keluar dari ring. Petinju itu mulai muntah dan kehilangan kesadaran hingga segera dilarikan Rumah Sakit UM Prince George di Cheverly, Maryland, AS.
Dilansir espn.com, di rumah sakit, ia dinyatakan mengalami pendarahan otak sehingga harus langsung dioperasiuntuk menghilangkan tekanan yang terjadi di sisi kanan otak Dadashev. Namun setelah menjalani operasi kondisinya tetap kritis. Akhirnya, petinju berusia 28 tahun itu menghembuskan nafas terakhir pada Selasa. Ia meninggalkan Istri, Elizaveta Apukshina, dan seorang anak yang belum genap berusia tiga tahun, Daniel.
Pelatih Dadashev, Buddy McGirt, tak mau berkomentar banyak soal kematian anak asuhnya. "Karena menghormati keluarganya, aku akan menahan diri untuk tidak berkomentar saat ini selain mengatakan Maxim dulu dan akan selalu menjadi pemuda dan petinju yang fenomenal,” kata dia seperti yang dilansir CNN.
Federasi Tinju Rusia akan segera mengusut tuntas kematian Dadashev dan berjanji akan mendampingi keluarganya. Hal ini dinyatakan oleh Sekretaris Jenderal Federasi Tinju Rusia Umar Kremlev melalui situs mereka, rusboxing.ru.
"Kita kehilangan Maxim Dadashev hari ini, Murid kami. Kami akan sepenuhnya mendukung keluarganya, termasuk secara finansial. Kami akan menyelesaikan penyelidikan tentang keadaan di sekitar pertarungan ini, kita perlu mengetahui kebenaran tentang apa yang terjadi. Ini terjadi dalam olahraga apa pun. Saya pikir beberapa faktor manusia turun tangan, ada semacam pelanggaran. Kami akan selalu berada di dekat keluarganya, kami tidak akan meninggalkan mereka,” kata Umar Kremlev.
ESPN | CNN | BOXING FEDERATION OF RUSSIA | RIDWAN KUSUMA AL-AZIZ