Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pengamat: PSSI Seperti Tak Berniat Memajukan Sepak Bola Nasional

Reporter

Editor

Ariandono

image-gnews
Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) menggelar Kongres Luar Biasa di Jakarta, Sabtu, 27 Juli 2019. Foto: TEMPO | Aditya Budiman
Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) menggelar Kongres Luar Biasa di Jakarta, Sabtu, 27 Juli 2019. Foto: TEMPO | Aditya Budiman
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Lagi-lagi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) menciptakan rekor yang WOW. Tanggal 27 Juli 2019 PSSI mengadakan KLB (Kongres Luar Biasa) di Hotel Mercure, Ancol Jakarta, hanya dengan hitungan jam sejak KLB dibuka langsung ditutup dengan 4 keputusan penting, yaitu tentang:

1. Susunan Komite Pemilihan (KP).
2. Susunan Komite Banding Pemilihan (KBP).
3. Perubahan Statuta PSSI.
4. Percepatan waktu Kongres PSSI.

Seperti yang dikeluhkan oleh Manajer Persib Bandung Umuh Muchtar sebagai salah satu voter PSSI, apa yang dilakukan PSSI bukan kongres, melainkan sekadar pengumuman sepihak, karena 86 voters PSSI yang seharusnya memegang kekuasaan tertinggi dalam pengambilan keputusan, sama sekali tidak dilibatkan dalam proses pembuatan keputusan, hanya diminta persetujuan saja. Aneh!

PSSI ternyata tidak berubah. Dalam kongres tersebut, petinggi PSSI sama sekali tidak menyinggung terbongkarnya mafia pengaturan skor (match fixing) yang sedang dalam proses pengusutan aparat penegak hukum. PSSI juga tidak memberikan apresiasi atas kerja keras Komite Perubahan Sepak Bola Nasional (KPSN) yang mempunyai andil besar dan signifikan atas terbongkarnya kasus mafia sepak bola ini.

Yang lebih mengenaskan, dalam kongres tersebut PSSI terkesan tidak menghargai niat baik Presiden Joko Widodo yang telah mengeluarkan Instruksi Presiden (Inpres) No 3 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Persepakbolaan Nasional. PSSI sama sekali tidak menyinggung atau memberikan apresiasi terhadap niat baik dari Presiden. Ini sangat jelas menandakan PSSI seolah selalu berlindung di balik Statuta FIFA dan Statuta PSSI untuk tidak memberikan ruang kepada pemerintah dan masyarakat untuk membantu memperbaiki PSSI yang sedang berdarah-darah.

Kalau saja elite PSSI bijaksana dan mempunyai niat baik untuk memperbaiki persepakbolaan nasional, seharusnya petinggi PSSI mengajak KPSN duduk bersama untuk membahas masa depan persepakbolaan nasional. Bahkan seharusnya personel yang duduk dalam Komite Pemilihan atau Komite Banding Pemilihan adalah orang-orang yang direkomendasikan oleh KPSN. Bukan justru memilih orang-orang yang mendukung status quo PSSI.

Terkait revisi Statuta PSSI, konon pasal yang menyatakan mantan krimimal atau narapidana tak bisa menjadi pengurus PSSI dihilangkan. Ini duduga untuk memberi jalan kepada mantan Plt Ketua Umum PSSI Joko Driyono untuk come back ke kursi Ketua Umum PSSI.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dengan sikap defensif yang diambil oleh Iwan Budianto sebagai Plt Ketua Umum PSSI, kita tidak lagi bisa berharap lebih banyak dari PSSI untuk berbenah menjadi lebih baik. Yang akan terjadi, PSSI ke depan akan tetap seperti sekarang, di mana merah hitamnya persepakbolaan Indonesia ditentukan oleh kemauan Sang Bandar. Pengurus PSSI, siapa pun ketua umumnya yang akan terpilih pada Kongres 2 November 2019 nanti hanya pion-pion yang menjadi operator dari keinginan Sang Mafioso.

Prediksi saya, awan gelap masih akan menyelimuti harapan masyarakat terhadap prestasi persepakbolaan nasional di masa yang akan datang. Satu-satunya jalan untuk menyibak awan gelap tersebut adalah harus ada Keputusan Presiden (Keppres) tentang Persepakbolaan Nasional sebagai tindak lanjut teknis atau penjabaran dari Inpres No 3 Tahun 2019. Dalam Keppres tersebut Presiden Jokowi harus membentuk badan atau lembaga khusus sebagai pelaksana teknis koordinasi lintas instansi untuk merealisasikan Inpres No 3 Tahun 2019.

Saran saya, KPSN dapat dipertimbangkan dengan serius sebagai embrio badan tersebut.

Tanpa ada langkah-langkah yang ekstrem dari pemerintah, kita jangan berharap akan ada perbaikan secara signifikan dalam prestasi persepakbolaan nasional. Hanya berharap pada elite PSSI yang saat ini berkuasa untuk memperbaiki persepakbolaan Indonesia adalah pekerjaan yang sia-sia tanpa makna. Yang terjadi pertandingan sepak bola yang merupakan olah raga favorit masyarakat Indonesia, hanya akan tetap menjadi pertunjukan dagelan yang sudah diatur dari ruang sejuk Sang Bandar.

(Rudi S Kamri: Pegiat Media Sosial)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Respons Netizen Soal Jersey Timnas Indonesia yang Baru: Kayak Baju Olahraga Anak SD

4 jam lalu

Yakob Sayuri dan Yance Sayuri menjadi model untuk peluncuran produk apparel Timnas Indonesia buatan Erspo. (Instagram/@pssi)
Respons Netizen Soal Jersey Timnas Indonesia yang Baru: Kayak Baju Olahraga Anak SD

Beragam respons netizen bermunculan usai timnas Indonesia secara resmi merilis jersey baru pada Senin, 18 Maret 2024.


Profil Erspo, Apparel Milik Erigo yang Bikin Jersey Timnas Indonesia

5 jam lalu

Pemain dan pelatih tim nasional Indonesia berpose mengenakan jersey baru saat peluncuran di Bengkel Space, SCBD, Jakarta, Senin, 18 Maret 2024. Erspo meluncurkan jersey tim nasional Indonesia yang akan digunakan skuad garuda dalam berkiprah di sejumlah kompetisi di antaranya Kualifikasi Piala Dunia 2026, Piala Asia U-23 hingga Piala AFF U-17. ANTARA/Dhemas Reviyanto
Profil Erspo, Apparel Milik Erigo yang Bikin Jersey Timnas Indonesia

Erspo atau Erigo Sport adalah sebuah sub-brand milik brand streetwear fashion ternama yang membuat jersey timnas Indonesia.


Shin Tae-yong Minta Erspo Ganti Jersey Latihan Timnas Indonesia karena Sulit Serap Keringat

7 jam lalu

Timnas Indonesia menggelar latihan perdana menjelang menghadapi Vietnam di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia. Latihan perdana ini berlangsung di Stadion Madya, Jakarta, Senin, 18 Maret 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Shin Tae-yong Minta Erspo Ganti Jersey Latihan Timnas Indonesia karena Sulit Serap Keringat

Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, rupanya tidak begitu suka dengan seragam latihan terbaru keluaran Erspo. Begini penjelasan Sumardji.


Erspo Rilis Jersey Baru untuk Timnas Indonesia, Terinspirasi Keberhasilan Kalahkan Jepang Tahun 1981

21 jam lalu

Pemain timnas Indonesia Mark Klok saat merepresentasikan jersey terbaru pada Senin, 18 Maret 2024. (ANTARA/X/Timnas Indonesia).
Erspo Rilis Jersey Baru untuk Timnas Indonesia, Terinspirasi Keberhasilan Kalahkan Jepang Tahun 1981

Jenama Erspo resmi merilis seragam baru untuk Timnas Indonesia. Sempat menuai kritik dari penggemar Skuad Garuda.


Jadwal Timnas Indonesia vs Vietnam, Ramadhan Sananta Punya Misi Buktikan Diri

1 hari lalu

Penyerang timnas Indonesia, Ramadhan Sananta. PSSI.org
Jadwal Timnas Indonesia vs Vietnam, Ramadhan Sananta Punya Misi Buktikan Diri

Penyerang Timnas Indonesia Ramadhan Sananta bertekad membuktikan kemampuan terbaiknya pada dua pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026 vs Vietnam.


Jadwal Timnas Indonesia vs Vietnam di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Kamis Malam, Erick Thohir Berharap Dukungan Maksimal Suporter

1 hari lalu

Suporter timnas Indonesia. PSSI
Jadwal Timnas Indonesia vs Vietnam di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Kamis Malam, Erick Thohir Berharap Dukungan Maksimal Suporter

Timnas Indonesia akan menghadapi Vietnam dalam dua kali pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada Maret ini, di kandang dan tandang.


DPR Naturalisasi Pesepakbola Asal Belanda

3 hari lalu

DPR Naturalisasi Pesepakbola Asal Belanda

DPR RI melalui Komisi X dan Komisi III menyetujui naturalisasi pesepakbola asal Belanda yakni Thom Haye, Ragnar Oratmangoen, dan Maarten Pae.


PSSI Lobi Klub Justin Hubner hingga Nathan Tjoe-A-On Agar Bisa Perkuat Timnas U-23 di Piala Asia U-23

4 hari lalu

Ketua Umum PSSI Erick Thohir saat ditemui di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat, 26 Januari 2024. TEMPO/Randy
PSSI Lobi Klub Justin Hubner hingga Nathan Tjoe-A-On Agar Bisa Perkuat Timnas U-23 di Piala Asia U-23

Ketua Umum PSSI Erick Thohir akan menggelar rapat dengan PT LIB pada pekan depan untuk persiapan timnas U-23 Indonesia.


Ditanya Soal Direktur Teknik Baru untuk Timnas Indonesia, Erick Thohir: Sabarlah

4 hari lalu

Ketua Umum PSSI Erick Thohir (kiri) bersama dengan pelatih Timnas putri Indonesia asal Jepang Satoru Mochizuki (kanan) saat konferensi pers penandatangan kontrak di Jakarta, Selasa  Selasa 20 Februari 2024. Erick Thohir menyatakan Satoru Mochizuki dikontrak selama dua tahun untuk menangani Timnas putri Indonesia. Foto : PSSI
Ditanya Soal Direktur Teknik Baru untuk Timnas Indonesia, Erick Thohir: Sabarlah

Ketua Umum PSSI Erick Thohir belum mau mengngkapkan siapa sosok direktur teknik baru PSSI. Ia bakal mengumumkannya pada Juni 2024.


Pertemuan Erick Thohir dan Shin Tae-yong Bahas Stok Tipis Pemain Timnas Indonesia hingga Naturalisasi

4 hari lalu

Pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong (kanan) bertemu dengan Ketua Umum PSSI Erick Thohir di Jakarta, Rabu, 13 Maret 2024. Kredit: Tim Media PSSI.
Pertemuan Erick Thohir dan Shin Tae-yong Bahas Stok Tipis Pemain Timnas Indonesia hingga Naturalisasi

Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengatakan timnas Indonesia minimal mesti memiliki stok 150 pemain dengan level yang sama.