TEMPO.CO, Jakarta - Maria Natalia Londa atau Maria Londa kembali memberanikan diri turun di nomor lompat jangkit pada Kejuaraan Nasional Atletik atau Kejurnas Atletik 2019 yang digelar di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor, Rabu, 7 Agustus 2019.
Hasilnya tak mengecewakan. Ia mencatat lompatan sejauh 13,27 meter. Catatan ini menggungguli para pesaingnya yang tak bisa mencapai lompatan 13 meter.
Ika Puspa Dewi dari Jawa Barat yang menempati posisi kedua hanya bisa mencatat lompatan 12,10 meter. Posisi ketiga ditempati Ni Luh Mitayuni dari Bali dengan catatan 12,07 meter.
"Hasil yang lumayan untuk perdana (di lompat jangkit)," kata Maria, seperti dikutip dari Antara.
Ia ini menceritakan sebelumnya mengalami trauma dalam lompat jangkit. Sebab, rata-rata, cedera yang dialaminya berasal dari lompat jangkit.
Di Kejurnas Atletik 2019 ini adalah kali pertama Maria kembali turun di nomor lompat jangkit setelah terakhir tampil di SEA Games 2017 dan menyabet medali perak di nomor itu.
"Saat pertama tampil, berpikir di awalan saja sih, karena lompat jangkit itu beda dengan lompat jauh," kata atlet lompat jauh berusia 28 tahun ini.
Ia menuturkan keputusan untuk turun di nomor lompat jangkit berasal dari dirinya sendiri. "Karena latihan saya di lompat jangkit ini menunjang saya di lompat jauh," tuturnya.
Maria tetap mencoba terjun lagi untuk melawan ketakutan akan cedera. Alasannya karena ia ingin bisa tampil di SEA Games 2019 di Manila, Filipina, pada 30 November-10 Desember mendatang.
Lompat jangkit memang bukan nomor andalan Maria Londa. Nomor andalan atlet asal Bali ini adalah lompat jauh. Ia bahkan pernah peraih medali emas di Asian Games 2014 di nomor lompat jauh. Ketika itu, dia berhasil mencatat lompatan sejauh 6,55 meter.