Di sana dia dilatih salah satu pelatih terbaik, Buddy McGirt. Dadashev juga berada di bawah promotor Bob Arum yang sudah punya nama di jagat tinju dunia. Dadashev juga sudah berada di peringkat 3 kelas ringan super versi IBF. Seandainya Dadashev menang melawan Matias, dia akan diberi peluang menantang juara bertahan Josh Taylor.
Takdir berkata lain. Dadashev vs Matias yang merupakan duel petinju tak terkalahkan berakhir tragis. Dadashev meninggal dunia dalam pertarungan yang sangat menentukan masa depannya di tinju. Dadashev meninggal dalam usia yang masih muda, 28 tahun.
“Saya hanya bisa bilang ke Daniel jika ayahnya belum sembuh. Tetapi setiap malam dia berusaha menelpon Maxim, dan selalu menanyakan kapan akan menjenguk ayahnya lagi. Saat ini saya pikir kami perlu bantuan psikolog untuk memulihkan mental saya dan Daniel,” ujar Apushkina.
Maxim Dadashev dan istrinya, Elizaveta Apushkina. (rt.com)
Apshkina menambahkan bahwa dia belum mengajukan tuntutan hukum. Namun bukan tidak mungkin hal itu dia lakukan, jika memang terbukti ada kesalahan dari manajemen maupun penyelia pergelaran tinju dunia di Oxon Hill yang menewaskan Maxim Dadashev.
“Saya mendengar kabar bahwa seharusnya laga sudah distop pada ronde 4 karena pelatih melihat ada yang tidak beres dalam diri Maxim, karena keseimbangannya tampak buruk. Namun toh laga diteruskan, sebelum pelatih melempar handuk di ronde 11. Penyelidikan kasus ini seusai otopsi memakan waktu 21 hari. Saya belum mengajukan tuntutan hukum apapun, dan masih menunggu keputusan soal siapa bersalah dalam kasus kematian Maxim,” kata janda Maxim Dadashev itu soal tragedi di tinju dunia tersebut.
THE SUN