TEMPO.CO, Jakarta - Juara tinju dunia kelas berat WBA, IBF, dan WBO Andy Ruiz Jr mengisyaratkan bakal menolak laga ulang melawan Anthony Joshua yang dijadwalkan di Diriyah, Arab Saudi pada 7 Desember 2019.
Ruiz menginginkan pertarungan tersebut digelar kembali di Amerika Serikat, seperti laga pertama mereka di New York pada 1 Juni lalu. Ketika itu Ruiz menang TKO ronde 7.
Rencana rematch Joshua vs Ruiz di Arab Saudi diumumkan promotor Eddie Hearn pada awal pekan lalu. Setelah pengumuman itu, Ruiz bereaksi dengan memberikan pernyataan di media bahwa dia tidak setuju dengan rencana promotor Joshua tersebut.
“Saya katakan bahwa ini masalah perbedaan pandangan terhadap pasal-pasal di kontrak pertandingan. Tidak semua klausul dalam kontrak harus dituruti, walaupun saya sudah teken. Saat ini ada tim yang sedang bernegosiasi soal itu. Sementara tugas saya adalah latihan, bertanding, dan menang lagi,” ujar Ruiz.
Dalam kontrak pertandingan, kubu Joshua memang punya hak untuk mendapatkan kesempatan tanding ulang sesegera mungkin. Kubu petinju asal Inggris itu juga memegang hak untuk mengatur segalanya yang berhubungan dengan pertarungan ulang Joshua vs Ruiz.
Munculnya Arab Saudi sebagai arena pertarungan memang mengejutkan, karena semula laga ulang akan digelar di Principality Stadium, Cardiff, Wales. Ternyata kemudian diputuskan di Diriyah.
Hal itu terjadi karena Matchroom Promotions milik Hearn, mendapatkan modal 83 juta pound sterling atau sekitar Rp 1,5 triliun dari seorang kerabat Kerajaan Arab Saudi untuk memboyong pertarungan ke sana.
Lantaran ada perubahan rencana yang tidak diduga ini, Andy Ruiz Jr sebagai juara tinju dunia meminta bayaran lebih dari yang semula sudah disepakati, yang konon berjumlah US$ 9 juta atau sekitar Rp 128 miliar.
Hearn sendiri dikabarkan bakal menggugat Andy Ruiz Jr ke pengadilan jika tidak menuruti kontrak yang sudah disepakati, dan menolak bertanding di Arab Saudi untuk laga ulang tinju dunia lawan Anthony Joshua.
BOXING SCENE