TEMPO.CO, Jakarta - Turnamen Tenis Meja Nasional Piala Universitas Terbuka 2019, hasil kerja sama dengan Tempo (disebut juga Tenis Meja UT-Tempo), sudah usai digelar di Gedung UTCC, Pondok Cabe, Tangerang Selatan, 15 - 17 Agustus 2019.
Acara ini merupakan gelaran ketujuh dan digelar dalam rangkaian acara Dies Natalis Universitas Terbuka yang kini telah berusia 35 tahun. Terhitung sebanyak 11 kategori disiapkan oleh penyelenggara. Diikuti oleh total 784 peserta, Kategori Pemula, Kategori Kadet, dan Kategori Junior merupakan sejumlah kategori yang paling diminati oleh peserta.
David Solomon Dodoh selaku ketua pelaksana mengatakan bahwa jumlah pengikut pada kategori tersebut mencakup lebih dari setengah jumlah total peserta yang ada.
Dua kategori seperti Kategori Mahasiswa dan Mahasiswi merupakan kategori yang baru dibuka pada gelaran turnamen tahun ini. Meski begitu, keduanya cukup diminati dengan adanya 87 peserta yang bertanding pada kedua kategori tersebut, 66 peserta bertanding di Kategori Mahasiswa sedangkan 21 peserta bertanding di Kategori Mahasiswi.
Panitia penyelenggara menyiapkan total hadiah mencapai Rp 136 juta. Para pemenang di tiap kategori akan mendapatkan sejumlah uang tunai yang bervariasi mulai dari Rp 500 ribu untuk Peringkat 5 – 8, hingga yang terbesar adalah Juara 1 untuk Kategori Umum yang mencapai Rp 10 juta.
Pada penyelenggaraan tahun ini, baik UT sebagai penyelenggara maupun Kemenristekdikti rencananya akan memberikan sejumlah insentif tambahan kepada atlet yang berprestasi, seperti tawaran beasiswa penuh di Universitas Terbuka, penempatan di Fakultas Ilmu Keolahragaan di sejumlah universitas di Indonesia, pembinaan atlet, hingga rekomendasi dari Kemenristekdikti jika ada atlet yang ingin melanjutkan pendidikannya ke Jenjang S2.
Hal itu semata mata adalah upaya untuk mempersiapkan para atlet tidak hanya saat mereka menjadi atlet, namun juga saat mereka sudah pensiun. “Kita sadar betul bahwa pembinaan manusia itu bukan hanya otaknya saja, bukan hanya intelejensianya saja, tapi juga sisi yang lain,” kata Didin Wahidin selaku Direktur Kemahasiswaan Kemenristekdikti saat menghadiri acara pembukaan, 15 Agustus 2019.
Penyelenggaraan turnamen ini direncanakan akan menjadi agenda rutin UT yang saat ini diproyeksikan menjadi lumbung pencetak atlet tenis meja, seperti halnya universitas lain yang memiliki keahlian dalam mencetak atlet pada bidang olahraga tertentu. Menurut Didin, hal itu sebagai upaya gotong royong dalam menyumbangkan SDM unggul bagi kemajuan Indonesia.
Turnamen yang saat ini berskala nasional rencananya akan ditingkatkan menjadi skala internasional. Hal tersebut mengingat UT telah berhasil mengadakan acara ini sejak tahun 2012 dan agar UT dapat menjadi pelopor turnamen tenis meja berskala internasional. Walaupun begitu, sejumlah hal masih harus dibenahi guna memenuhi standard penyelenggaraan turnamen tenis meja tingkat internasional. Beberapa di antaranya adalah pemberian karpet sebagai alas, penggunaan meja bermain yang terstandar internasional, ruang gerak pemain yang lebih luas, serta penyelenggaraan acara yang tepat waktu dan tidak terlalu padat.
Seperti halnya turnamen tahun lalu yang diikuti oleh sejumlah bintang, turnamen tahun ini juga diikuti oleh sejumlah atlet kenamaan seperti David Jacob, Yon Mardiono, Ficky Supit, Luki Purkani, M. Zahru Nailufar, dan Bima Abdi Negara.
Pada turnamen Tenis Meja UT-Tempo ini, ada sejumlah pemain yang bertanding di beberapa kategori sekaligus, seperti Luki Purkani yang bertanding pada Kategori Mahasiswa, Kategori Non-PON, dan Kategori Umum, dan Bima Abdi Negara yang bertanding pada Kategori Mahasiswa dan Kategori Umum. Hal tersebut dibenarkan oleh panitia penyelenggara selama masih memenuhi syarat dan ketentuan yang berlaku.
RIDWAN KUSUMA AL-AZIZ