TEMPO.CO, Jakarta - Pebulu tangkis tunggal putri, Fitriani, tak mampu mengimbangi permainan unggulan kedua, Tai Tzu Ying dari Taiwan. Menghadapi Tai Tzu Ying di babak kedua Kejuraan Dunia Badminton 2019 di St Jakobshalle Basel, Swiss, Fitriani kalah dua game langsung 15-21, 14-21 dalam 33 menit.
Di game pertama, Fitriani mengaku tak langsung bisa bermain lepas. Dia tak bisa keluar dari tekanan lawan. "Tadi Fitri sudah berusaha mengeluarkan kemampuan Fitriani, semua pola main Fitri," kata Fitriani yang mengaku belum puas dengan penampilannya di Kejuaraan Dunia kali ini, seperti dikutip dari keterangan Badminton Indonesia, Rabu, 21 Agustus 2019.
Fitriani mengatakan, Tai Tzu Ying terus menekan dari awal pertandingan. Ditambah lagi, kata dia, pebulu tangkis Taiwan itu lebih mengantur dan mengontrol di lapangan.
"Di game pertama Fitri merasa lumayan tegang. Tapi ke sini-sini sudah mending. Terus tadi juga sempat ramai. Cuma dari situ Fitri banyak kecolongan lagi, kurang sabar, kurang safe, sama variasinya perlu ditambah lagi," ujarnya.
Memasuki game kedua, Fitriani mulai menunjukkan perlawanan. Setelah tertinggal 5-11, Fitriani coba mendekatkan poinnya menjadi 13-13. Fitriani kemudian sempat unggul tipis di posisi 14-13. Sayang setelahnya, ia kecolongan delapan poin secara berurutan.
“Tadi sih yang di game kedua awal dia agak melambatkan. Tapi dia kan punya pukulan yang bagus dan serangan yang tajam. Di situ Fitri juga banyak kecolongan. Setelah poin 11 Fitri coba lebih relinya lebih cepat, sempat beberapa poin Fitri dapat. Tapi dia terus merubah lagi. Fitri kurang siap dengan perubahan-perubahan polanya dia,” tuturnya.
Setelah Fitriani tersingkir, Indonesia hanya menyisakan satu wakilnya di tunggal putri, yaitu Gregoria Mariska Tunjung. Gregoria akan melawan Ratchanok Inatanon dari Thailand di babak ketiga.
BADMINTON INDONESIA