TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi menuturkan masih banyak hal yang harus dimatangkan dalam persiapan Pekan Olahraga Nasional XX Papua atau PON 2020 Papua. Hal itu diketahui dari hasil rapat evaluasi persiapan PON bersama Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani hari ini, Jumat, 23 Agustus 2019.
"Tadi lebih banyak evaluasi terkait persiapan penyelenggaraan, baik itu venue pertandingan, wisma atlet, soal pergeseran atlet, maupun alat pertandingan," kata Imam di kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga, Jakarta, Jumat siang.
Dalam rapat bersama Menteri Puan itu di kantor Kementerian Koordinator PMK, hadir pula menteri-menteri lain dan kepala Provinsi Papua dan bupati-bupati di wilayah Papua. "Setiap menteri melaporkan perkembangan yang menjadi tugas pokok masing-masing," ujarnya. Terkait persiapan lokasi penyelenggaraan, kata Imam, laporan disampaikan oleh Pemerintah Papua.
Dalam rapat itu juga dibahas mengenai ketersediaan akomodasi. "Bagaimana dengan belasan ribu orang nanti yang akan datang, apakah ada ketersediaan penginapan, konsumsi, transportasi, dan soal lain," kata dia. Mengenai hal ini, belum ada keputusan.
Senin pekan depan, Menpora bersama Menteri PMK akan melaporkan hasil rapat evaluasi persiapan PON 2020 Papua kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Setelah lapor ke Presiden, kata Imam, baru bisa diambil keputusan secara rasional perihal jumlag cabang olahraga yang bisa diperlombakan. "Di sini pula kami butuh waktu untuk berbicara dengan Ketua Umu PB PON, Pak Gubernur (Papua)," ujarnya.
Menpora menekankan bahawa rapat evaluasi persiapan PON di kantor Menteri PMK tidak terkait dengan masalah keamanan pasca-kerusuhan di Manokwari dan Sorong, Papua. Ia menegaskan, evaluasi yang dilakukan murni membahas persoalan infrastruktur. "Harus ada tempat bertanding, tempat menginap, kemudian transportasi. Tentu ini harus dibicarakan lebih detail," kata dia.
IRSYAN HASYIM