TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia akan mengandalkan pemain muda dalam Kejuaraan Tenis Meja Asia 2019 atau SSP 24th ITTF Asian Table Tennis Championship. Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PP PTMSI) Oegroseno mengatakan sudah saatnya Indonesia menurunkan para pemain muda.
Sebab, menurut dia, negara-negara lain sudah lebih dulu memberi kesempatan kepada petenis meja muda untuk bermain di level internasional. "Jepang saja sudah menurunkan atlet berusia 15 tahun di kejuaraan dunia. Bahkan ada negara yang menurunkan atlet 13 tahun," kata dia mengutip Antara, Senin, 2 September 2019.
Indonesia, sebut dia, akan mencoba mengandalkan atlet di bawah usia 18 tahun. Ia menyatakan regenarasi harus segera dilakukan mengingat banyak pemain yang sudah fokus turun di kejuaraan lain, seperti Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 Papua. Oegroseno berharap para atlet muda juga bisa menambah jam terbang dengan tampil di Kejuaraan Asia.
Pada Kejuaraan Asia ini, Indonesia menurunkan 10 pemain terdiri dari lima putra dan putri. Tim putra terdiri dari Syahrizal Nauval Akbar Mamonto, Arfan Seina Parmudya, Rafanael Nikola Niman, Hafidh Nuiur Annafi, dan Fikri Faqih Fadilah.
Sedangkan di putri ada Siti Aminah, Tyas Syahrani, Novida Widarahman, Isna Syafira Khalif Ilma, dan Gading Putri Azhari. "Hasil ini bisa menjadi tolak ukur atau akan menjadi jembatan untuk persiapan kejuaraan lain," kata Oegroseno.
Kejuaraan Tenis Meja Asia 2019 akan digelar di GOR Among Raga, Yogyakarta, pada 5-22 September 2019. Indonesia sudah 37 tahun tidak menjadi tuan rumah kejuaraan tenis meja tingkat Asia. Terakhir Indonesia menjadi tuan rumah pada tahun 1982.
ANTARA